Dunia Catherine luluh lantak saat ibunya menikah
lagi dengan Ayah Chantal. Chantal adalah gadis manis yang menyenangkan dan
dicintai seluruh dunia. Hanya Catherine yang bertekad membencinya sepenuh hati.
Bagaimana tidak? Chantal merebut Mami, satu-satunya orang yang ia sayangi.
Chantal bagaikan tsunami yang menghancurkan kehidupan Catherine.
Namun, membenci Chantal bukanlah masalah terbesar Cath.
Hidupnya makin berantakan seperti keping-keping puzzle yang berserakan sejak Christ, pria misterius yang dikenalnya di kafe tenda Joe berhasil mencuri hatinya. Ia terpaksa menjalani kebohongan yang bagai jerat tak berujung pangkal.
Namun, membenci Chantal bukanlah masalah terbesar Cath.
Hidupnya makin berantakan seperti keping-keping puzzle yang berserakan sejak Christ, pria misterius yang dikenalnya di kafe tenda Joe berhasil mencuri hatinya. Ia terpaksa menjalani kebohongan yang bagai jerat tak berujung pangkal.
Tertatih-tatih Cath berusaha melepaskan diri. Melewati berbagai rintangan yang membuatnya mengalami dan menyadari arti cinta dan benci.
Mencintai dan dicintai.
Membenci dan dibenci.
Sanggupkah Catherine terbebas dari perangkap itu dan menyusun keping-keping puzzle-nya hingga utuh?
Membenci
seseorang itu seperti menambatkan beban berat di hatimu. Dan saat kau berhasil
menggergaji salah satu rantai besi dan membiarkan jangkarnya terlepas darimu,
kau sudah siap untuk maju kembali dan melanjutkan perjalananmu. Kini tinggal
satu jangkar lagi yang harus kulepas. (hlm. 277)
Cinderella modern! Itu dugaanku pada mulanya. Namun
ke-Cinderella-an novel ini hanya sebatas pada kondisi duda yang memiliki
seorang putri menikahi janda dengan status sama. Meski Catherine (putri bawaan
mami) digambarkan menyebalkan dan membenci Chantal (putri bawaan om Frans) yang
manis dan imut, sebenarnya dia bukan kakak yang jahat. Dia hanya tidak bisa
terima saat Chantal “merebut” maminya, sedang ia tidak “mendapatkan” om Frans
sebagai papa tirinya (menjelang akhir novel, pembaca baru akan diberi bocoran
kenapa om Frans bersikap acuh pada Catherine).
Rentetan masalah sebenarnya bermula dari masa lalu.
Baik hubungan mami dan om Frans, juga kemunculan tokoh bernama Christ, si
tampan yang berhasil memporakporandakan dunia Catherine. Kebetulan terjadi saat
Chantal memohon bantuan Catherine untuk menggantikannya menemui lelaki yang om
Frans jodohkan dengannya. Tadaa .. ternyata lelaki itu adalah Christ. Pembaca
mulai diajak menebak-nebak, mau dibawa kemana hubungan kita setiap
tokoh.
Cerita tidak hanya didominasi oleh karakter utama
saja. Ada beberapa karakter figuran yang justru merebut perhatian berkali-kali.
Sebut saja Joe, sahabat Catherine yang jago masak. Duh, pengen deh nyicipin
kentang gorengnya xD. Ada juga Clara, adik Christ yang jago masak, manis namun
sewaktu-waktu ternyata bisa menyemburkan bisa. Dan si Alice yang cantik dan
merupakan seorang model. Alice ini adalah adik Marco, pemuda selengekan kekasih Chantal.
Setiap bab dari novel ini seolah memaksa pembaca
untuk tidak berhenti. Jujur, aku menyelesaikan novel ini dalam sekali baca (selesai
pukul 03.00 dinihari, berakhir dengan demam panas dan flu hebat mhahaha). Salut,
penulis mampu membubuhkan lumayan banyak konflik, sekaligus membereskan
semuanya saat ending cerita tiba. Meski nggak dikasih bocoran sih, seperti apa
hubungan om Frans dan Catherine setelah semua drama dark dalam novel ini usai.
Terkecoh dengan covernya, aku kira isinya akan
sangat erat kaitannya dengan dunia balerina. Eh salah. Menurutku, akan lebih
greget kalau covernya menampilkan Catherine yang judes, Canthal yang manis,
Christ yang tampan juga Marco yang macho.
Overall, novel ini sukses membuat jantung berdebar,
namun senyum riang menghiasi saat ending. Puas! Recommended!
Kalau diliat dari cover, aku nebaknya ini YA. Apa betul kak? Tapi kalau dari sinopsisnya, ada teenlit-nya juga.
BalasHapusBtw, tentang cover. Ada kesamaan dikit sama novelnya Agatha Christie judulnya aku lupa hahaha. Kalau AC gambar sepatunya fantofel putih/krem. Ga mirip ya, hehehe.
Like this review. Makin penasaran aja sama karakter para cowoknya. Jiahahaha. Aku juga pengen tahu alasan franz jadi cuek
Konfliknya menarik soalnya masuk kehidupan sehari-hari yg deket sama tiap orang,tapi aku penasaran ceritanya kayak gimana soalnya konflik kayak gitu kan rasanya udah banjir dimana-mana tapi mbak Intan nulis direview kalo pembaca serasa dipaksa baca sampe selesai sampe reviewernya gak tidur sampe jam 3 subuh (kalo aku yg kayak gini pas besoknya sekolah,pasti didamprat ortu)
BalasHapusKalo menurut mbak Intan sendiri nih novel genrenya apa ya??aku penasaran mau tahu hehe
Jadi pengen tau kenapa om Frans gak care sama Catherine,gimanapun juga kan tetep aja anak ya butuh perhatian sama kasih sayang meski cuma anak tiri
Btw baru baca deskripsi kecil karakternya Clara aku udah tertarik nih sama dia,kenapa ya?
Moga kapan2 bisa nyusulin mbak Intan baca nih buku
Covernya gak sbrapa bikin kepincut,tapi aku suka kesan kalem sama softnya hihi
Setuju sama mbak! Aku suka dg cara penulis menyimpan semua rahasia yang dialami oleh Cath dan Christ. Memang sih ditunjukkan lewat kode-kode, tapi itu malah buat aku nggak berhenti mikir kemungkinan kelanjutan ceritanya hehe..
BalasHapusSetuju sama mbak! Aku suka dg cara penulis menyimpan semua rahasia yang dialami oleh Cath dan Christ. Memang sih ditunjukkan lewat kode-kode, tapi itu malah buat aku nggak berhenti mikir kemungkinan kelanjutan ceritanya hehe..
BalasHapus