Keterangan
Buku :
Judul :
Hatiku Memilihmu
Penulis :
Arumi E.
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978 –
602 – 03 – 0480 – 9
Tebal : 297
halaman
|
Dara
Paramitha adalah gadis beruntung. Cantik, cerdas, berasal dari keluarga kaya,
religius, punya sahabat-sahabat cewek yang menyenangkan – Aisyah Liu dan Keira Subandono-,
plus dicintai DUA lelaki keren sekaligus : Brad Smith dan Richard Wenner.
Beruntung
bukan berarti bebas dari dilema. Seusai menyelesaikan studinya di Universitas
Columbia, Dara harus kembali ke tanah air. Mengaplikasikan ilmu yang telah
diserapnya di perusahaan ayahnya, Narendra Properti. Berat untuk Dara, karena
hatinya terlanjur tertambat pada sosok Brad, bule muslim yang telah menyelamatkannya
2 kali saat dicegat Nick, adik kelas Brad sewaktu di Senior High School.
Sebenarnya
tidak masalah jika Dara mau dinikahi Brad, lalu menetap di New York. Tapi Dara
belum rela jika harus meninggalkan Indonesia selamanya. Apalagi, dia juga
merasa harus mengabdi di perusahaan ayahnya. Sementara jika menginginkan Brad
yang hijrah ke Indonesia, sepertinya sulit. Mengingat pekerjaan Brad sebagai
pianis klasik modern akan susah mendapatkan pekerjaan bagus di Indonesia.
Dara tidak
menjanjikan apa-apa pada Brad saat memutuskan kembali ke Indonesia. Tidak ada
pernyataan cinta. Hanya meminta Brad untuk bersabar dan tetap menjadi muslim
yang taat.
Percayalah, kalau memang berjodoh, pasti ada jalan bagi kalian untuk bersatu. Kalaupun sekarang kalian berpisah, aku yakin ini cuma sementara. (hlm. 3)
Permasalahan
meruncing saat Richard yang jelas-jelas menyukai Dara, menyusul ke Indonesia.
Richard yang juga lulusan Universitas Columbia melamar pekerjaan di perusahaan
milik ayah Dara, dan .. diterima. Waw. Richard girang bukan kepalang. Sedangkan
di belahan bumi lain Brad jumpalitan gelisah, takut pujaan hati berpaling ke
lain hati.
Hubungan Dara
dan Brad memanas. Brad yang dilanda cemburu, Dara yang kesal dicemburui,
Richard yang senang memperhatikan Dara diam-diam. Di samping itu adapula
Kathryn, partner kerja Brad yang menyalakan radar pedekate. Sedang Richard juga
dalam banyak kesempatan bertemu gadis yang menarik, Chatlea Rumy.
Wah, gimana
ini?
Brad bakal
berakhir dengan mempersunting Dara nggak ya? Jarak mereka terbentang jauh
banget loh, New York – Jakarta. Ditambah, status mereka bukan kekasih, tidak
ada sayang-sayangan, tidak ada janji apa-apa. Semuanya diserahkan kepada
Penulis Skenario Cinta, Allah.
Terus,
gimana nasib Richard yang bela-belain nyusul Dara ke Jakarta? Dia bakal
berusaha ngerebut Dara atau nyoba ikhlas?
Hwah! Semuanya
penuh teka teki.
Nama tokoh-tokoh
di Hatiku Memilihmu ini spontan
mengingatkanku pada nama-nama artis. Hehe. Dara Paramitha : Cici Paramitha.
Keira Subandono : Alysa Subandono. Brad Smith : Brad Pitt atau Sam Smith hihiii..
Nuansa romance
religius terasa sekali di novel ini. Gimana kisruhnya suasana hati buat nahan
diri menatap, menyentuh, mengumbar janji, pada orang yang kita sukai. Berat. Sangat
berat malah. Sikap Dara yang seolah pasrah pun wajar banget bikin Brad gemas. Dinikahin
belum mau, mau dijadiin hak milik juga belum bisa dongs.
Di novel
ini, pembaca juga diajak melihat gambaran Jakarta. Gambaran mengenai Trans
Jakarta, Kota Tua Jakarta, Museum Fatahillah, juga menu-menu khas Indonesia
yang sukses bikin ngiler. Wajar yak, 2 bule bermata biru, Brad dan Richard
betah tinggal di Indonesia. Secara nggak langsung, kak Arumi juga mengajak pembaca
buat bangga sama Indonesia, Jakarta khususnya. Meski belum secanggih New York,
tapi Jakarta nggak pernah berhenti berbenah diri.
Suka sama
karakter-karakter di novel ini. Semangat untuk percaya pada ketetapan Allah
seperti yang ditunjukkan Brad dan Dara. Semangat ikhlas dan berbagi ala Richard
dan Lea. Sikap orangtua yang percaya pada anaknya seperti yang dilakukan
orangtua Dara, Brad maupun Richard dan Lea. Inspiring.
Semoga abis
baca novel kece ini, banyak hati yang tergerak untuk lebih peduli, pada diri
sendiri maupun sekitar.
Banyak kalimat-kalimat
favorit pada novel ini :
1. Nggak ada
yang nggak mungkin di dunia ini. Kalau Allah sudah berkehendak, apa pun bisa
terjadi. (hlm. 32)
2. Dia tak
akan bisa memuaskan semua orang. Dia hanya ingin menjadi dirinya apa adanya.
(hlm 49)
3. Cinta itu
free will. Aku mencintaimu karena Allah, jadi aku ikhlas apa pun keputusan
Allah atas hubungan kita berdua. (hlm. 52)
4. Kalau
begitu, jangan pernah mabuk lagi. Nanti bisa-bisa kamu melakukan sesuatu yang
akan kamu sesali seumur hidup. (hlm. 60)
5. Bukankah
bagi pasangan yang saling mencintai, nggak masalah tinggal di belahan bumi mana
pun asalkan selalu bersama? (hlm. 111)
6. Tapi
selalu ada hal menarik yang bisa kita lihat dari kesederhanaan. (hlm. 120)
7. Percayalah,
di bumi Allah ini akan selalu ada orang yang berhati baik menolong orang lain.
(hlm. 167)
8. Betapa
damai hati saat berbagi, bahkan sekecil apa pun, kepada orang lain yang
membutuhkan kepedulian dan perhatian. (hlm. 240)
9. Manusia
memang nggak bisa mengelak dari ketentuan yang sudah ditetapkan Allah. Kita cuma
akan mendapatkan yang merupakan hak kita. Jangan mengharapkan yang bukan rezeki
kita. (hlm. 248)
10. Setiap
orang punya waktunya sendiri dalam menemukan jodoh. (hlm. 254)
Juga banyak
kalimat-kalimat sindiran :
1. Betapa
berat menahan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang yang kita cintai dan
inginkan. (hlm 19)
2. Orang yang
berkecukupan terkadang malah perlu berpikir ribuan kali hanya untuk memutuskan
hal yang mudah diputuskan. (hlm 28)
3. Kita punya
cara tersendiri untuk menghadapi keluarga, kan? (hlm. 37)
4. Dan
setelah kita menikah, tentunya kamu harus ikhlas ikut kemana pun suamimu
tinggal. (hlm. 38)
5. Nggak
baik laki-laki dan perempuan yang belum menikah berada di satu ruangan berdua
saja. (hlm. 55)
6. Dalam
agamaku, gadis dan lelaki yang nggak punya hubungan darah nggak boleh
berhubungan dekat sebelum menikah. (hlm. 56)
7. Pemuda
muslim dan gadis muslimah yang sudah cukup umur dan saling menyukai sebaiknya
memang segera menikah. (hlm. 113)
8. Orang
Indonesia umumnya mudah terkesima dengan sesuatu yang asing. (hlm 203)
9. Selalu
ada yang pertama untuk segala sesuatu, kan? (hlm. 236)
settingnya ada NYC juga yaaa...kereeen sepertinya ya :)
BalasHapusIya mak. Ada NYCnya juga. Kereenn kok. Ayo baca, mak 😍😍
HapusSudah lama memfollow akun twitter sang penulis, dan rasanya beliau sering mengeluarkan tema islami dalam novel-novelnya. Penasaran ingin membaca :) Suka sama reviewnya, selain membahas novel ini dengan rapi, juga nyantumin beberapa kutipan yang ada di novel ini dan saya jadi punya gambaran untuk isi dari cerita ini. Jadi semakin penasaran dengan novel ini.
BalasHapusNovelnya seru membuat para remaja sllu mempunyai inspirasi
BalasHapus.......keren abiiissss