Gue benci adik gue. Anaknya
menyebalkan. Rasanya kepengin banget cekik sampai lidahnya melet. Ya, gimana
nggak? Dia itu manusia yang keras kepala dan cengengnya melebihi gue. (hlm 1)
Ririn Agni
Sekar dan Kenzo Arya Segara. Dua kakak beradik yang jarak usianya terpaut 3
tahun. Mereka banyak berbeda. Terutama menyoal pandangan terhadap cinta. Ririn
skeptis sedangkan Kenzo terobsesi pada cinta sejati bak di film Up!.
Selain itu, perbedaan
mereka berdua dari segi fisik sangat kentara. Kenzo lebih tinggi 12 cm daripada
Ririn. Kenzo jangkung, Ririn pendek. Wajah dan kulit Kenzo bak orang Jepang
tulen, sedangkan Ririn harus puas dikarunia wajah Jawa medok.
Ririn.
Bukan tanpa
sebab Ririn menjadi begitu skeptis, bahkan bertahan pada status jomblo lebih
dari 4 tahun lamanya. Mengkhawatirkan. Terlebih usianya sudah mendekati angka
tiga puluh. Dia pernah disakiti mantan. Diselingkuhi. DUA KALI.
Awalnya Ririn
susah move on, masih kerap stalking berita teranyar mengenai mantan. Namun, si
adik bawel namun perhatian, Kenzo, mampu membuka matanya. Enough is enough,
begitu tamparan Kenzo. Yang membuat
Ririn mampu mengecap rasa lain selain pahit pada secangkir kopi paginya.
Pada suatu
akhir tahun, Ririn memutuskan berlibur ke Nusa Lembongan, Bali. Tujuan
terselubungnya adalah untuk menemui blogger kesayangan, Silver Shadow. Blogger
yang menghiburnya dalam kurun waktu tiga tahun lebih lewat dongeng-dongeng
modern yang ia ramu dengan lezat pada setiap postingan blognya. Siapa sangka, takdir
malah mempertemukan mereka dan cupid sukses menembakkan panah asmara. Meski
lewat insiden memalukan di kereta. Eng.. mereka kenalan gara-gara insiden yang
nggak banget! *sensor* :p
Haruskah Ririn
menyerahkan hatinya bulat-bulat pada lelaki yang ternyata punya nama asli Arik,
itu? Soalnya Arik terlalu too good too be
real sih.
He. Is. Just.
Perfect. Eyes of Ryan Gosling. Voice of Benedict Cumberbatch. Body of Siwon.
Brain of Neil Gaiman. Nah loh, belum lagi sikapnya pun sungguh Rama sekali. Sesuai
namanya. Rama Antariksa. Udahlah ga pernah marah-marah, perhatian, ngalahan, plus
tau semua yang Ririn suka.
Sekali lagi,
beneran ada yang terlalu sempurna kayak gitu? Yakin nggak ada kebusukan yang
lagi disimpen, untuk kemudian dipertontonkan di saat yang udah direncanakan?
Kenzo.
Dibalik
semua tingkah lakunya yang menyebalkan, ternyata bagi Kenzo, Ririn adalah
sumber kebahagiaan. Siapa sangka, lelaki tampan dan mapan seperti Kenzo
ternyata adalah seorang .. gay.
Kisah cintanya
mengenaskan. Patah hati di Indonesia, lantas memutuskan bekerja di kedutaan
Indonesia di Hanoi, Viet Nam. Nyatanya hatinya terkoyak lagi di Viet Nam, oleh
mantan pacar yang belum pernah ia temui rupanya, yang belum pernah ia sentuh
fisiknya. Lelaki itu bernama Hava. Kekasih hati yang hanya ia jumpai via
chatting MirC, email dan mendengarkan suara seksinya di telpon.
Kenzo telah
bersabar sembilan bulan untuk menjalani hubungan maya macam begitu. Saat ia
merasa tibalah waktunya untuk bisa pacaran secara normal, Hava malah mematahkan
hatinya hingga sepatah-patahnya.Patah hati yang mendera membuat Kenzo kembali
ke Indonesia.
Novel ini asli
bikin kaget. Aku yang udah berkhayal sama gantengnya Kenzo, mendadak mundur
teratur pas tau doi gay. Lah tapi, si Ririn aja nggak mempermasalahkan adiknya
gay, masa aku yang sekedar pembaca aja blingsatan? Aku emang sama sekali nggak
setuju dan nggak mendukung menyoal gay, tapi buat nutup novel ini saat belum
selesai, aku nggak bisa. Sampai lembar akhir pun, aku masih berharap ada
keajaiban untuk lelaki sesempurna Kenzo. Masa iya nggak ada satu dua tiga cewek
cantik yang bisa nuntun dia kembali ke jalan yang benar? Duh Kenzo!
Agak kecewa
juga karena penulis ga ngasih tau, apa penyebab Kenzo bertransformasi jadi gay.
Kayaknya mustahil aja, dia yang diceritain ga pernah punya masalah, tau-tau
udah betah lirik-lirik cowok cakep. :(
Di sisi
lain, aku sempat bete saat kehadiran Arik yang terlalu sempurna. Tampan, mapan,
baik, ga gay, ga brengsek, pinter. Ga ada satu pun cela di diri blogger dongeng
ini. Awalnya sempat nuduh penulis ga adil. Alangkah sempurnanya tokoh satu ini.
Pas sampai di ujung cerita, baru deh seolah ditampar dengan pesan moral yang
buat aku ngena banget.
Emang kenapa
kalo ada yang sempurna kayak gitu?
Selalu ngarepin
ada cela pada diri seseorang?
Emangnya ga
boleh dapetin bahagia yang beruntun?
Harus selalu
curigaan kalo ketemu yang baik-baik, yang happy-happy aja?
Seriously,
aku baru nyadar, kalo selama ini pun, paradigma seperti itu udah melekat di
mental aku. Dan totally, itu SALAH!
Salut buat
penulis yang mampu membelah diri dengan baik. Pas saat harus menjadi Ririn. Klop
saat harus beralih jadi Kenzo. Pasti nggak gampang, karena karakternya bertolak
belakang banget.
Novel ini
sungguh quotable. Aku menemukan banyak kalimat-kalimat favorit :
1. Addicted
to pain is not an escape from reality. (Kenzo. Hlm 6)
2. Tembak
langsung adalah metode terbaik dalam hidup. (Ririn. Hlm 12)
3. Gue cuma
mau elo jadi diri elo sendiri. Bukan jadi manusia yang orang-orang harapkan
dari elo. Karena kalau elo nggak bisa jadi diri elo sendiri, lalu buat apa elo
hidup? (Ririn. Hlm 13)
4. You are
who you are. And i love you for who you are. (Ririn. Hlm 14)
5. Manusia
kerap memakai topeng tawa untuk menyembunyikan duka mereka. (Kenzo. Hlm 18)
6. Manusia
perlu ditampar dengan keras supaya dia menyadari bahwa terus mengeluh tak ada
gunanya. (Kenzo. Hlm 19)
7. Time
doesn’t heal the pain. You just get used to it. (Kenzo. Hlm 39)
8. If you’re
good looking, you must be dumb. If you’re not good looking, you must be smart,
because God is being fair to human kind. (Ririn. Hlm 60)
9. Selalu ada
kali pertama untuk segalanya. Dan sekali dalam hidup kamu, kamu harus mencoba
sesuatu yang baru. (Arik. Hlm 70)
10. People
fear what they don’t know. But once they get to know things, it feel easier day
by day. (Kenzo. Hlm 74)
11. To
describe happiness is not that hard after all. You just need to remember the
details that made you smile. And one more thing i learn is, happiness doesn’t
leave scars. (Ririn. Hlm 106)
12. The thing
about a damn huge ego it will hurt your way more often then it saves your day.
(Ririn. Hlm 122)
13. Terkadang,
kita mengucapkan kata-kata yang tak seharusnya kita ucapkan dan menghancurkan
suasana nyaman yang sudah terbangun sekian lama. (Kenzo. Hlm 139)
14. Love
isn’t blind. It sees, but it doesn’t mind. (Ririn. Hlm 164)
15. Menjadi
orang dewasa artinya mampu mengambil keputusan dan menghadapi resikonya. (Arik.
Hlm 266)
16. Kamu
nggak bisa terus menerus bersembunyi di balik topeng rasa takut. Mau tak mau
cepat atau lambat, kamu harus menghadapi ketakutan kamu. (Papa Arik. Hlm 287)
17. When
something is too good to be true, there must something wrong in it. (Kenzo. Hlm
325)
18. When
something is too good to be true, be grateful and accept the happiness you
deserve. (Kenzo. Hlm 325)
19. Semua
orang berhak berbahagia tanpa mempertanyakan apakah penderitaan akan segera
menghampiri. (Kenzo. Hlm 327)
Juga
terdapat beberapa kalimat-kalimat sindiran :
1. Dan kakak
mana yang nggak sayang sama adiknya? (hlm 8)
2. Elo memang
tipikal orang Indonesia. Hobinya minta oleh-oleh. (hlm 9)
3. Berani
ngeledek, berani terima balesan, dong. (hlm 11)
4. Dia itu
asshole, nyebelin ... tapi ya kalau udah sayang mau gimana? (hlm 14)
5. Memberikan
nasihat itu mudah, melaksanakannya teramat susah. (hlm 19)
6. Terkadang
gue berharap bisa melupakannya semudah anggota dewan yang menebar janji, tetapi
lalai menepati. (hlm 24)
7. Dimana-mana,
yang salah selalu laki-laki, kan? (hlm. 35)
8. Manusia
memang kerap menggunakan emoticon untuk mengakhiri percakapan. (hlm 47)
9.Seorang
laki-laki dinilai oleh kekonsistenan ucapannya. (hlm 332)
4 dari 5
bintang untuk buku ke-dua kak Alexander Thian ini :D
Wah ..., sayang banget kalau Kenzo gay. Padahal pas membaca diawal-awal gitu berasa namanya yang keren, perawakan yang katanya seperti orang jepang. AIh ... dan di tengah-tengah diberitahukan bahwa dia gay. Kecewa dan nyeseg. Ditambah sama cowok bernama Arik yang terlalu sempurna, jadi berpikir negatif juga. Eh ...nggak boleh deng, makanya jadi penasaran ada apa sih yang sebenarnya terjadi? Apakah ada makhluk sempurna? Dan aapakh tidak harapan Kenzo sembuh. Ngerep
BalasHapuspas baca nama tokohnya Kenzo langsung kebayang member band fav ku dulu yang namanya Kenzo juga. cakep banget lho dia. searching aja: Kenzo Ayabie kalo gak percaya *lho kok malah ngomongin ini *plaaakk xDD
BalasHapusaku gak masalah sih sama cerita2 berbau LBGT. malah penasaran. tapi harusnya emang ada asal muasalnya gitu ya kenapa Kenzo jadi gay. apa emang gak doyan cewek, atau ada trauma, keturunan, etc. terus keluarganya gimana. apa dia coming out atau gak *lho kok gak nyambung *plaaakk lagi xDD
btw penasaran banget ih pas baca bagian pesan moralnya itu. pengin tau senampol apa. jadi pengin baca bukunya juga >_<
oh iya, aku suka banget quote yang ini: "If you’re good looking, you must be dumb. If you’re not good looking, you must be smart, because God is being fair to human kind. (Ririn. Hlm 60)".
well, bener sih. tapi ada juga lho orang yang good looking, baik, pintar, pokoknya yang bagus2 lah semuanya ada di dirinya. tapi, pasti ada aja ya kekurangan pada diri seseorang. baru deh dia keliatan manusiawi. nobody's perfect, bener kan? ;)
Covernya memikat banget ><
BalasHapusApplause sama cover designernya.
Sukses bikin mupeng dalam sekali tatap.
Rasanya pengin masukin ke daftar belanjaan...
Mbak, Gay itu g perlu punya latar belakang masalah, lho. Mereka gay memang karena tuntutan batin - untuk beberapa orang. Mungkin, ada juga sih yang memutuskan jadi gay karena sesuatu hal.
BalasHapusNovel ini salah satu novel yang aku lirik, tapi hanya bisa menghela napas karena harganya.
Di beberapa bagian review mbak Intan, membuat aku berpikir untuk menghapus novel ini dari wishlist. Tapi, ada beberapa bagian yang bikin aku pengin lagi. Ini novel sebenarnya bagus apa nggak, sih buat Mbak Intan? Kalau diminta ngasih rating mau dikasih rating brapa?
Aku merasa penulis novel ini cerdas. Dia tahu aja kalau mau dikritik dibagian itu - bagian tokohnya yang maha sempurna. Aku sendiri punya paradigma sama seperti Mbak Intan. Di dunia nyata aja nggak ada yang sempurna. Selalu ada celah meskipun sedikit pada diri seseorang. Nah, di dunia fiksipun harusnya begitu. Nggak ada tokoh sempurna. Sebaik-baiknya dia, akan ada sesuatu yang menjadi kelemahannya.
Cuma, mungkin penulisnya pengin kita - pembacanya - bisa berpikir positif tentang apapun, termasuk pada seseorang. Agar kita nggak mudah menuduh, kali, ya.
Dan, kayaknya penulis juga paling ahli nyindir pembaca, ya?
Duh, galau aku sama novel ini. Beli nggak ya?! :D
Ngakak pas baca 'body of Siwon' :D Se-perfect itukah seorang Arik?
BalasHapusJadi penasaran wk
Konfliknya sedikit ngebingungin, atau mungkin konflik didalam cerita
ini memang bercabang?
Cukup bagus penggunaan bahasa gaul indonesia dalam percakapannya. Ga
kaku-kaku amat lah. Aku suka. Bener-bener ciri khas remaja.
Kenzo gay ya? Menurut aku sih itu bukan masalah yang besar, asal
dikasih sedikit arahan aja kenapa dia bisa kaya gitu.
Prihatin sama kisah asmara Ririn yang pelik. Diselingkuhin 2 kali? Ga
bisa bayangin sakitnya kaya apa, tapi apa mau dikata? Itu sudah
rencana authornya :v hihihi
He is just perfect! Boleh nggak, mulai suara, mata, sampe body diimajinasikan spt abang Jason Statham aja? Hahahaha ini lah maunya saya yak hihihi.
BalasHapusSalam kenal ya mbak Intan :)