“Kesedihan
selalu lebih gampang dilupakan jika kita memiliki sesuatu atau seseorang yang
bisa disalahkan untuk semua yang terjadi. Tapi, kamu harus ingat, itu tidak
membuat kamu merasa lebih baik kecuali membuat lukamu semakin dalam.” Hlm 30
Wirasana Pieter Smit a.k.a Wira. Punya masa
lalu yang tidak mengenakkan. Membuatnya ‘membenci’ sosok Pappa dan Amsterdam –
kota yang menurutnya merebut Pappa darinya dan mama. Wira sering
berandai-andai, jika saja waktu itu Pappa memilih untuk ..
“Berhenti berandai-andai! Masa lalu adalah
masa lalu dan berandai-andai hanya mengubahnya menjadi hantu bagi masa depan.” Hlm 30
Meski mengaku menyimpan amarah pada
Amsterdam, bersama 4 sahabatnya – Noura, Adhia, Jiyad dan Kalyan, Wira memilih
mengunjungi Amsterdam sebagai destinasi impian. Apakah benar masih ada amarah
yang tersisa setelah sekian lama waktu beranjak maju?
“Mungkin seperti yang Oma bilang, terlalu
banyak seharusnya tidak akan membawa kita ke mana-mana.” Hlm 34
Bukan hanya mengurusi polemik masa lalu, Wira
yang dicap playboy sebenarnya tengah patah hati. Ia hanya mencintai satu orang gadis dan
sayangnya gadis itu mencintai orang lain. Sempurna!
“Aku mungkin
nggak bisa memilih siapa yang menjadi keluargaku, tapi aku bisa memilih siapa
yang menjadi sahabatku dan perjalanan ini membuatku semakin yakin kalau aku
nggak salah memilih mereka.” – Wira. Hlm 38
Satria Jiyad Abyaksa a.k.a Jiyad. Jika Wira
memilih Amsterdam, maka Jiyad memilih Belgia. Alasannya tak lain dan tak bukan karena
3 hal yang ia gilai --arsitektur, fotografi dan Tintin semuanya ada di Belgia. Adhia
sempat protes, kenapa harus ke Belgia?
Untung Noura melakukan aksi penyelamatan dengan mengingatkan bahwa Belgia itu adalah
surganya cokelat.
“Dengar dulu
sampai selesai, baru komentar. Lihat dulu keseluruhan gambar sebelum protes.” Hlm 41
Jiyad menyimpan rahasia. Ia diam-diam pacaran
dengan Noura lebih kurang 10 bulan lamanya. Melanggar janji mereka berlima
untuk tidak saling mencintai. Tapi, kalau berbicara masalah hati, siapa sih
yang bisa mengendalikan? Di Belgia, ia bertekad menyudahi semua rahasia. Dengan
segala resikonya.
Jujur memang
tidak selalu menyenangkan karena terkadang kejujuran itu akan menyakitkan orang
lain. Tapi, seorang sahabat pasti bisa memahami kejujuran itu walau terkadang
membutuhkan waktu untuk menerimanya. Sahabat bukan orang yang ada ketika kamu
sedih, tapi sahabat adalah mereka yang paling bahagia, lebih dari kebahagiaan
yang kamu rasakan ketika melihat kebahagiaanmu. – Jiyad. Hlm
75
Dwi Noura Ramadhani a.k.a Noura. Suka
membaca, penggemar jazz, nggak pernah mau menyusahkan orang lain dan mau
terlihat baik-baik aja.Gadis ini memilih menjadikan Luksemburg sebagai
destinasi.
Ia merencanakan pengalaman yang menyenangkan.
Menyewa kabin di camping plague di Beaufort. Terletak di dataran tinggi dan
dikelilingi hutan yang luas dengan formasi batu-batu alam yang menakjubkan. Wira
bilang, Luksemburg itu Noura banget.
Tenang dan damai, kayaknya nggak ada masalah dan ngasih kesan kalau semuanya
baik-baik aja.
Siapa sangka, bahwa ternyata negara impiannya
adalah Swiss. Sudah menjadi titik lemah gadis ini untuk selalu mengambil
keputusan dengan memikirkan kebahagiaan semua orang.
“Momen
paling cantik dari setiap cewek itu ketika dia mengenakan pakaian yang dia
suka, mulai dari cutting, model, sampai warna dan merek. Sama dengan kebahagiaan,
seseorang itu kelihatan paling bahagia kalau dia bahagia karena mendapatkan apa
yang dia inginkan, bukan karena berhasil membahagiakan orang lain.” Hlm 99
Jiyad pun ragu dengan perasaan Noura. Dia mulai
mempertanyakan, seperti apa posisinya di hati Noura? Sebagai Swiss atau Luksemburg?
“Liburan mungkin sama dengan hidup, kita bisa
merencanakan semuanya sesempurna mungkin, tapi itu bukan berarti semuanya akan
berjalan seperti rencana kita. Tapi, kejutan-kejutan kecil seperti ini yang
membuat liburan jadi menarik” – Noura. Hlm 114
Adhia Chandra Pratama a.k.a Adhia. Gadis cantik
yang suka menari. Jatuh cinta dengan Paris, bahkan mengumpulkan foto-foto
tentang Paris sedari SD. Impiannya adalah merayakan hari ulang tahun di menara
Eiffel bersama orang-orang tersayang.
Kisah cinta Adhia pelik. Jatuh cinta
diam-diam dengan Kalyan, tapi dicintai Wira. Bahkan ia ditembak Wira di
Champs-Elysees – jalan paling cantik di dunia. Momen yang setelahnya membuat
Adhia menghindari Wira karena kecanggungan yang nggak bisa dielakkan.
“Tapi, aku
mau kamu tahu sesuatu, sometimes life is like a fashion show.” Hlm 150
“Hidup orang
lain yang sempurna sebenarnya nggak sesempurna yang kita lihat.” Hlm 154
Kalyan Wijaya Adiputra a.k.a Kalyan. Calon
dokter, good looking, baik hati kelihatannya paling nggak bisa diharapkan tapi
dia adalah andalan Adhia, selalu bisa bikin Adhia ketawa. Kalyan nggak berharap
banyak kalo hubungannya dan Adhia akan lebih dari sahabat. Dia nggak pede dan
merasa nggak mungkin kalo Adhia suka juga sama dia.
Cara milih destinasi negara impian yang ia
lakukan paling konyol – pake dart. :D Awalnya merencanakan ke Munich, tapi
langsung berubah pikiran saat bertemu Denise. Cowok yang paling nggak punya
perencanaan. :p
Pssst... ! 5 Sahabat, 5 Negara, 5 Rahasia
adalah buku kedua kak Dy Lunaly yang aku baca (sebelumnya baca #CrazyLove :
Mantan). Cover dan pembatas halamannya unik. Judul dan blurbnya juga bikin
penasaran. Itu yang jadi sebab awal kenapa aku milih novel ini untuk dibawa
pulang.
Dalam novel ini diceritakan 5 cerita dari
sudut pandang masing-masing tokoh. Semua tokoh punya rahasia masing-masing yang
bakal dibongkar tuntas saat perjalanan liburan berlangsung. Nah serunya, sebelum
berganti mengikuti kisah tokoh demi tokoh, ada ilustrasi lucu. Selain itu ada
beberapa ilustrasi yang diselipkan di tengah cerita. Semakin menenggelamkan
pembaca untuk turut dalam kisah ke-lima sahabat itu.
Tokoh favorit jatuh kepada Wira. Aduh, si
bule ini lovable banget, wajar deh kalo fansnya banyak ya. Tapi, ya gituuuu ..
*pukpuk Wira. Kayaknya aku nggak rela deh kalo Pssst...! ga ada lanjutannya. Masih
pengen lihat lanjtan cerita hidup Wira. Ayo dong kak Dy, bikin lanjutannya dong.
Ditunggu loh! :D
Tapi cerita favorit nggak jatuh ke Wira,
karena cerita cowok ini minim cinta-cintaan. Aku suka sama cerita romance-nya
Jiyad dan Noura. Kebayang banget manisnya dari SD bareng-bareng, digendong pas
pulang main layangan, sampe gede pun tetep saling sayang. Aw, mupeng pengen
punya kisah macam begini.
Membaca novel ini seolah sedang diajak
keliling ke lima negara. Amsterdam, Belgia, Luksemburg, Paris dan Venesia. Tidak
hanya berkutat pada permasalahan masing-masing tokoh, tapi novel ini juga
menyelipkan informasi bermanfaat.
Misal, aku baru tau nih kalo ternyata Pie
apel termasuk salah satu makanan yang wajib dicoba kalau berkunjung ke
Amsterdam. Ada juga Vondelpark, taman kota yang paling terkenal di Amsterdam. Diajak
‘keliling-keliling’ ke berbagai museum. Ada
juga info mengenai Leidspein dan Albert Cuyp Market yang ngehits dengan Stroopwafles.
Wow! Abis baca novel ini makin pinter. :D
Begitu juga pas beralih ke Belgia. Kak Dy
ngajak pembaca ‘makan malam’ di restoran makanan khas Belgia -- ‘t Kelderke.
Menunya bikin ngiler! Ada waffle, cokelat, kentang goreng Belgia. Slruuppp.
Buat orang yang jarang piknik seperti aku,
novel ini bagai oase. Di saat novel lain berkutat dengan ‘thok’ kisah cinta,
aku nemu sesuatu yang lain di Pssst...! Gairah untuk jalan-jalan bareng sahabat
pun berkobar saat menutup lembar terakhir novel ini.
4 dari 5 bintang untuk perjalanan seru 5
sahabat di 5 negara dengan 5 rahasia. :)
Tidak ada komentar