Review Meet Lame – Christian Simamora
Tagline:
I love you.
You love her.
He kissed me.
I love you.
You love her.
He kissed me.
Blurb:
Saat ini, aku sedang terlibat perasaan dengan dua
orang cowok sekaligus.
JANIEL...
Bahkan sampai detik ini pun, Janiel masih belum ada
tanda-tanda ngeh mengenai betapa patah hatinya aku karenanya. Yah, aku memang
nggak ada rencana untuk memberi tahu sih—buat apa juga? Memangnya situasi bakal
berubah? Memangnya Janiel punya perasaan terpendam juga padaku sehingga
pernyataan cintaku itu mendorongnya untuk memutuskan Putri dan memacariku?
DANIEL...
Di hari perpisahan itu, aku melakukan sesuatu yang
percuma juga untuk aku sesali. Daniel Kelvin Vincensius—itu nama
panjangnya—mencuri ciuman dan keperawananku pada hari yang sama. Meninggalkan
Indonesia beberapa jam kemudian. Membiarkan aku bertanya-tanya tentang arti
kebersamaan singkat itu selama bertahun-tahun... sampai akhirnya aku capek
sendiri.
JANIEL atau DANIEL?
Atau lebih baik nggak dua-duanya saja? Aku lagi nggak
kepengen bermain-main dengan perasaan dan kebahagiaanku sendiri. Apalagi karena
kamu dan aku sama-sama tahu: love hurts, love gives you pain.
You know what... FUCK LOVE! Maybe this is for the
best. Sekian dan terima kasih.
Tertanda,
AKU YANG LAGI STRES SENDIRI
Takdir hidup terkadang terasa lucu. Saat kita
menginginkan seseorang setengah mati, ia bukannya mendekat, malah rasanya semakin
jauh. Namun saat kita sedang berusaha menepis perasaan kuat-kuat, ia malah
mendekat tanpa diminta. Oh, bukan ia, tapi mereka. Karena pada kasus ‘aku’, dua
cowok yang pernah ia ingini dengan sangat, tiba-tiba datang sekaligus,
mengobrak-abrik perasaannya dengan kuat.
‘Masih ingat
aku nggak? Aku harap kamu bilang ‘iya’ karena aku pun nggak pernah ngelupain
kamu.’
- Hlm 12
Janiel Wiratama. Cowok yang pernah punya arti
penting di hidup ‘aku’. Di bangku sekolah, aku hanya mampu mengekspresikan naksir
dengan sebatas diam-diam memandangi Janiel dari kejauhan. Tapi cowok itu
terlalu sibuk menjalin hubungan dengan sederet cewek-cewek keren di sekolah. Posisi ‘aku’
hanya sebatas tukang bagi cemilan dan disuruh bikin tugas Geografi
Pas ketemu lagi di versi dewasa, cowok itu malah
ngasih luka serupa. Setelah dengan sengaja pamer ketampanan juga keramahannya,
doi ternyata udah punya pacar yang cantik banget. Membuat ‘aku’ ngerasa ga
mungkin banget bisa ngalahin cewek itu. Membuat 'aku' patah hati (lagi).
“Temen gue
bilang, sakitnya bukan main. Tapi mungkin itu proses yang harus dia jalani kalo
mau bahagia. Jadi, dia memang nggak baik-baik saja sekarang. But she will be.” – hlm 86
Daniel Kelvin Vincensius. Sosok berengsek
yang membuat ‘aku’ patah hati berat dua tahun lalu. Cowok hot yang tinggal di
sebelah rumah ‘aku’ itu, mencuri ciuman pertama dan keperawanan ‘aku’, lantas
bertolak ke Singapura, beberapa jam setelahnya. Meninggalkan aku yang tersiksa
pertanyaan, ‘apa sebenarnya arti kebersamaan singkat mereka?’
I’m not
saying you have to love me right now. Just promise me that someday ... you
will.
– hlm 195
Dua cowok yang sama-sama pernah disukai ‘aku’
di waktu yang berbeda seperti kompakan menyatakan diri jatuh cinta. Keduanya punya
plus dan minus masing-masing. Janiel punya ketampanan yang amazing, sedangkan Daniel punya kelakuan yang hot sekaligus shit.
Siapa diantara kedua cowok itu yang dipilih ‘aku’?
Pulang ke masa lalu? Atau menatap masa depan?
Karena bagi
aku pribadi, mencintaimu bukan sekedar perasaan – tapi juga komitmen. Ada
tanggung jawab yang menyertainya. – hlm 208
Orang yang
punya waktu untuk ikut ribut dengan masalah orang lain, sebenarnya sedang
menghindari keharusan mengurusi masalah diri sendiri. – hlm 217
“Dan ketika
cowok benar-benar sedang jatuh cinta, tak seorang pun bisa menghentikannya.” – hlm 240
--
Wuhuuuu.. ini pertama kali baca karya bang
Christian Simamora aka bang Ini. Uwooi,
kemana aja? Kan udah dibilang di postingan sebelumnya kalo akika kan bari
beranjak dewasa (MASA?!), jadi Meet Lame ini adalah pembuka perkenalanku dengan
bang Ino. Perkenalan yang memikat. Setelah ini aku pastikan akan memburu
karya-karya abang kece satu ini.
Tema Meet Lame sebenarnya klasik, yakni
tentang cinta segitiga. Namun berhasil dikemas dengan lebih kekinian dan sama
sekali nggak membosankan, juga nggak mudah ditebak. Umm, sebenarnya sebelum
nyampe ending, aku nggak bisa nebak siapa yang mendampingi ‘aku’, karena bang
Ino begitu pandai berlaku adil pada Janiel dan Daniel. Keduanya dapat porsi
kedekatan seimbang dengan ‘aku’.
Eh dari tadi kok nyebut ‘aku’ ‘aku’ mulu sih?
Iya, kan tokoh utama di Meet Lame ini gak
dikasih nama, bahkan sampe ending. Unik yes? Jadi tantangan tersendiri juga
loh, gimana penulis bisa ‘ngejaga rahasia’ siapa nama si ‘aku’ ini sampai
cerita berakhir. Tenang, nggak bakal terlihat (terbaca) aneh atau terkesan
dipaksakan kok, malah jadi makin seru. Kita kayak ngebaca kisah hidup orang
yang gak kita tau namanya, tapi terasa dekat.
‘Aku’ digambarkan punya karakter heboh
mendekati lebay, gampang dibikin melting (sama cowok yang pernah punya sejarah
sama dia sih), ekspresifnya bikin ngakak berkali-kali. Cewek model begini,
menurut aku (menurut aku loh ya) emang lovable dan gak gampang dilupakan. Meski
fisikly ‘aku’ kalah cantik, kalah langsing dan kalah-kalah lainnya sama sederet
mantan Janiel, tapi dimana-mana cewek yang bisa bikin ketawa ngakak emang
selalu ngangenin kan? Nggak heran kalo ‘aku’ akhirnya diperebutkan dua cowok
kece.
Perubahan karakter cukup terasa untuk tokoh ‘aku’
seiring cerita. Dia yang pecicilan, cenderung udah lebih tenang menjelang
cerita berakhir. Aku juga makin suka karakternya yang lebih wise. Membaik dan
makin lovable.
Eh btw, siapa yang sering belanja online? Lalu
disapa “jadi ordernya sis?” :D
Nah, ‘aku’ ini punya profesi sebagai pedagang
fashion online. Kita bakal disapa dengan hal-hal ‘real’ yang kerap terjadi di
dunia jual beli lewat akses sosial media ini. Tentang pembeli yang suka nanya tanpa baca
keterangan barang lah, tentang pembeli yang nuduh online shopnya penipu, yang
nelponin terussepanjang hari. Pokoknya semua tergambar secara real dan bikin
mesem-mesem sendiri. Waiyaa .. aku juga rempong kalo lagi belanja online,
kasian empu olshopnya. hihi
Ini bisa juga loh jadi inspirasi buat
kamu-kamu yang pengen buka usaha jualan online. Janiel aja berguru sama ‘aku’
loh. :D
Alur cerita Meet Lame ini maju mundur. Kita bakal
menengok kisah ‘aku’ dan Janiel di masa SMA. Dan banyak juga hal konyol yang
wajib kamu nikmati sendiri. Nggak seru dong kalo aku bocorin. Yang jelas, aku
saranin, mending baca Meet Lame di kamar aja. Biar bisa ngikik-ngikik
sepuasnya. Ohiya, adegan-adegan ehem
di sini juga nggak begitu bikin kipas-kipas kok. Don’t worry!
Tapi kalo kamu belum cukup umur, mending
bacanya ditunda sampe beberapa tahun lagi *hayo cek KTP sanaaah!
Kita juga bakal diajak bernostalgia dengan
masa lalu ‘aku’ dan Daniel. Tapi yang lebih kuat tergambar sih si Daniel-nya
ini berengsek. Cerita indah main hujan berdua di masa kecil, nggak imbang
banget sama kesalahan Daniel ke si ‘aku’ saat gede. Kalo Meet Lame bisa
ditebalin, aku pengen request bagian ‘aku’ dan Daniel di masa muda dibanyakin
ya bang Ino. Hehee ..
Kalo aku lebih suka siapa dong? Janiel atau
Daniel?
DANIEL dong.
Kenapa? Aku suka tipe-tipe bad boy macam ini.
Hot! Umm eh maksudnya, bikin penasaran dan lebih seru. Ada kepuasan yang nggak
terkira saat bisa bikin tipe macam ini bertekuk lutut *dih, kok kayak
pengalaman banget sama bad boy gitu yak Ntan :p
Untuk pesan moralnya sendiri yang aku tangkap
lebih ke ‘santai menghadapi naik turunnya kejutan semesta’. Bisa jadi cowok
yang begitu kita kagumi kemarin hari, hari ini malah datang sendiri. Bisa jadi
zaman dulu kita seolah-olah nggak kasatmata, ditinggalin, hati dipatah-patahin,
tapi esok lusa, kebahagiaan malah menyergap kita dalam jumlah yang nggak
sedikit.
Yang jelas, jangan pernah rendah diri karena
fisik kita yang barangkali nggak semulus, sebening, selangsing cewek lain. Percaya
deh, suka karena fisik emang mudah datang, tapi juga mudah pergi. Bayangin kalo
kamu jatuh cinta sama karakternya yang asoii ((asoii hiihi), pasti rasa suka
bakal awet, mengendap jadi cinta yang abadi.
Oh iya satu lagi, kalo kata bang Ino, dia
pengen ngasih tau kalo Meet Lame ini bertujuan buat menyadarkan pembaca, ada
orang-orang yang ditakdirkan kita cintai, tapi nggak buat dimiliki. Hiks,
endingnya sukses bikin makjleb deh. Mata aku berkaca-kaca dan ngerasa iba juga
sama salah satu tokoh. :(
Ish udah jangan ikutan baper. 3 jam lagi
bakal ada giveaway Meet Lame. Jadiiii.. buat yang pengen dapetin 1 eks Meet
Lame, tungguin postingan berikutnya yuuuu..
Udah nih reviewnya?
Aku kasih sedikit bocoran tambahan tentang
Meet lame deh..
Penasaran kan kan kan?
Eh ini beneran udah reviewnya? Nyahahaa..
Nggak lah becanda. Ada satu bagian yang
buatku nggak kalah krusial. Yap, foto bareng bukunya. Paling demen deh kalo
disuruh foto-foto. Meski kali ini ditantangin buat niru foto ini
Dan ini versi aku
Ada versi pegang kipas jugak hihii
Niat banget lah pokoknya foto di sini. Bela-belain
beberapa tetes darah dihisap sama nyamuk pantai yang kelaparan. Yahuuu.. pokoke
kalo disuruh narsis manis mah Intan anaknya paling betah. Wkwkw
Aku juga ngambil beberapa foto tambahan. Sayang
aja jee udah jauh-jauh ke pantai juga.
Okeh. Cukup buat postingan review, 3 jam lagi
aku bakal share info giveawaynya. Jangan kemana-mana, i’ll be back,
Ketimpukers! :D
List
host blog tour Meet Lame :
30
Desember: Tri Indah Permatasari : http://utsukijurnal.blogspot.com
hot sekaligus shit.... :v Daniel tega bener ninggalin setelah beberapa jam sebelumnya main2 nidurin 'aku'. #cowok_brengsek
BalasHapusetapi nampak nih kl Daniel bukan? yg akhirnya dipilih 'aku'. Kalau Janiel adalah cowok yg dulunya jadi cinta diam-diam atau bertepuk tangannya 'aku' bisa terlupakan dengan munculnya Daniel si cowok ke dua yang mengambil hati dan dapat bonus keperawanan pula. Yah jelas si paling brengsek tapi beruntung ini Daniel yang nggak mungkin bakal dilupain 'aku'. :3
di mana-mana yang dikejar ya bad boy yang good boy di kemanain nih kak? ehehehe aku juga sukanya sama bad boy sih mantanku bisa dibilang bad boy juga. Gebetan sekarang juga bad boy, namanya juga sama kayak salah satu karakter di novel meet lame lagi. Aku ketawa-ketawa sendiri baca review ini sambil nunjuk-nunjuk hape 'beneran nih? Mirip banget sama dia! Ini dia banget nih! Searasa buku ini memang ditujukan untuk saya LOL
BalasHapusWuiih...makin ngiler kena icip reviewnya. Pengen banget baca novel ini. Pengen ngerasain di rebutin sama Daniel yg hot and Janiel yang Oh My God...
BalasHapusKayanya kalau daniel kmvrt banget tapi kalau janiel agak beracun-_- pilihan yang sulit
BalasHapusWaduh! Kok ide penulisannya ubik gitu ya! Lalu si Aku ini siapaaaaaaa? Aku udah pernah baca buku Bang Ino. Tapi tulisan lamaaaaa banget. Kayanya cerita ini menarik juga! >_<
BalasHapusDaniel / Janiel? Bad Boy / Good Boy yang ngga peka-peka?
BalasHapusPilihan yang sulit sepertinya. Perlu sholat Istikhoroh ini mah.
Review-nya ciamik, mengundang sekali....
Novel yang berbeda dgn novel lainnya...penasaran dgn tokoh "Aku" hingga ending tidak disebutkan namanya
BalasHapusSejauh ini paling suka foto kak Intan, niat banget. Haha.. aku ngikutin semua blogtournya jadi tau semua pose-posenya yang sudah-sudah. XD
BalasHapusmalah banyak bonus fotony lagi ya.. ^^
yaampun sampe terpesonanya sama foto pose kak Intan jadi lupa ngomentarin tentang buku ini. XD
BalasHapusUdah yang keempat kalinya baca review dan makin penasaran sama Meet Lame.
Kok cowok-cowoknya macem bad boys semua ya... Siapa ya yg dipilih si tokoh aku...
Asiknya baca review-review blogtour ini jadinya pada salah fokus sama foto-foto model dadakan xD
BalasHapusHahaha, reviewnya jadi bikin semangat buat dapetin karya bang Ino ini. Dan ternyata karakter "aku" itu bukan cewek yang maha sempurna ya ? Aku pikir fisiknya cantik, langsing, tinggi, mulus dan apapun yang membuat cowok takluk. Tapi ternyata dia cewek biasa yang punya daya tarik sendiri sampai bikin 2 cowok memperebutkannya :)
BalasHapusMAkin penasaran sam endingnya deeehh :'( :'(
BalasHapusmakin kesini aku makin tertarik buat baca novel "Meet Lame" aku ingin melihat gimana bang ino menggambarkan tokoh "Aku" di novel ini. apakan feel-nya beneran dapettt? huh! semoga saja aku menangg(:
BalasHapusternyata si cewek antara daniel dan janiel emang "aku" namanya ^^.. sempat bingung soalnya, nih nama ceweknya siapaa gitu..
BalasHapusAku bingung masaaaa. Mau komen apaan. Soalnya pas baca review kayak baca cerita, ngalir gitu aja ikutin, eh tau-tau harus kasih komen ya... Yauda ding.
BalasHapusDi review ini, fokus ke semuanya. Dan oh... Aku kira si "aku" ini cewek yang jaim atau lebih tepatnya sempurna (dideketin 2cowok ganteng pok) taunya punya humor tinggi. Salah tebak ternyata>.< duh... Yang brewokan siapa sih? Kok naksir berat sama yang itu ya... Selalu ngebayangin zain jadinya *salah fokus* Jadi sebenarnya ini suprise ending gitu? Ngga ketebak banget? Wow. Sudah bikin tokoh "aku" tanpa nama dan juga suprise ending... Sukses lah memainkan perasaan pembaca.
Aku bingung masaaaa. Mau komen apaan. Soalnya pas baca review kayak baca cerita, ngalir gitu aja ikutin, eh tau-tau harus kasih komen ya... Yauda ding.
BalasHapusDi review ini, fokus ke semuanya. Dan oh... Aku kira si "aku" ini cewek yang jaim atau lebih tepatnya sempurna (dideketin 2cowok ganteng pok) taunya punya humor tinggi. Salah tebak ternyata>.< duh... Yang brewokan siapa sih? Kok naksir berat sama yang itu ya... Selalu ngebayangin zain jadinya *salah fokus* Jadi sebenarnya ini suprise ending gitu? Ngga ketebak banget? Wow. Sudah bikin tokoh "aku" tanpa nama dan juga suprise ending... Sukses lah memainkan perasaan pembaca.
mba aku malah fokus ke foto mbanya. :D
BalasHapusPenasaran ama kisah Daniel dan tokoh si aku.
ngeliat reviewna aja, aku udah berasa jadi 'Aku'.. gimana kalo baca bukuna langsung yak.. alamat tenggelam sampe dasar dah gegara baper jadi 'Aku'.. ahaha
BalasHapusdaniel? janiel? kalau aku jadi 'AKU' galau alamak. tapi kerennya tokoh 'aku' tetep 'aku' sampe akhir. tetep gaada namanya
BalasHapusMembingungkan. Kudu minta petuah tuh sama Kades, Eh Hehe. Nama yang hampir sama tapi karakternya bertolakbelakang. Very interest. Loveable.
BalasHapusharus baca diem-diem nih. takutnya dibaca adikku yang belum cukup umur !!
BalasHapusAku juga belum pernah nyobain karya Christian Simamora :D
BalasHapusDan baru kali ini penasaran banget pengin punya. He.. He.. Aku juga milih Daniel sih. Klo harus milih. Bad boy emang selalu menarik ya :D
Aku juga belum pernah nyobain karya Christian Simamora :D
BalasHapusDan baru kali ini penasaran banget pengin punya. He.. He.. Aku juga milih Daniel sih. Klo harus milih. Bad boy emang selalu menarik ya :D
Wah sama kak Inokari dan kak Atria, aku juga belum pernah baca karya Kak Christian Simamora karena mungkin aku baru saja menginjak kedewasaan. Hehehheee Aku rasa Janiel dan Daniel sama kok bad boy. Menurutkkkuuu lhooo yaaa ... Jangan ditimpuk nih kak Inokari. Review kakak selalu menarik untuk dibaca dan kejujurannya terasa bangettt. Thank you kak Inokari :)
BalasHapusAku selalu suka ngeliat bocoran gambar Meet Lame ini. Aku suka banget liat karakter si "Aku" disitu... elegant banget... aish, yang gambar siapa sih...?? kok manis-manis banget :D
BalasHapusBtw, terima kasih Intan reviewnya ^^