Keterangan
buku :
Penulis :
Arini Putri
Editor :
Tharien Indri
Designer
sampul : Dwi Anissa Anindhika
Penata letak
: Gita Mariana
Ilustrasi
Isi : Maillor
Penerbit :
Twigora
Tahun terbit
: Januari 2016 (cetakan pertama)
ISBN :
978-602-70362-5-3
Tebal : 378
hlm.
Blurb :
SENNA
“Mataku tak bisa melihatnya, tapi aku merasa sangat mengenal Ced lebih dari siapa pun. Dari tangan kasarnya, aku tahu dia adalah pekerja keras. Dari suaranya, aku bisa tahu betapa renyah tawanya. Dan tak peduli sesingkat apa pun kami bersama, kenangannya selalu bertahan lebih lama di dalam benakku.”
CED
“Mata almond Senna tak pernah terlihat sama. Terkadang gelap, terkadang mengeluarkan binar yang luar biasa indahnya. Lambat laun membuatku jadi egois, berharap sepasang mata miliknya bercahaya karenaku saja.”
--
Ced ternyata baru menyadari, hatinya sejak lama sudah jadi milik gadis itu, seperti halnya hati Senna sudah dimiliki oleh laki-laki itu. Namun ketika akhirnya menyadari cintanya pada Senna, Ced malah dihadapkan pada dilema yang teramat sulit untuk dihindari : antara harus memilih kebahagiaannya sendiri atau kebahagiaan gadis itu.
Sebelum membaca tuntas Come Back to Me, aku
sudah menguatkan hati. Siap-siap jika harus menghabiskan beberapa lembar tissu,
lantas kemudian baper. Bukan apa-apa, taglinenya itu aku bangeeet : Kapan
Pulang? Aku Rindu *pelaku LDR langsung nangis massal. :D
Well, baiklah.. Come Back to Me ini bercerita
tentang kisah Ced dan Senna.
Ced.
Pemilik wajah tampan, kulit putih, dan punya tubuh yang tinggi tegap. Ia bisa jadi selebriti atau model jika ia mau. Ia juga bisa mendapatkan banyak uang dengan menjadi penerus Pratama Group jika ia ingin. Tapi nyatanya ia memilih bergelut dengan kayu. Pelan-pelan mendirikan carpentry studio dan bermimpi suatu saat kelak bisa mendirikan toko furnitur besar.
Ia tak takut bermusuhan dengan sang ayah, Pratama. Karena ketakutan utama Ced ialah menjadi boneka Marionette. Boneka yang tangan, kaki, juga kepalanya diikat, lalu bisa diatur pemiliknya sesuka hati.
Kejadian 14 tahun lalu –saat ia berumur 10 tahun- benar-benar mengubah hidup Senna. Ia terpaksa berkawan karib dengan kegelapan. Awalnya tentu saja ia marah, kenapa harus ia yang mengalami nasib buruk ini? Namun lama kelamaan Senna belajar menerima takdir. Ia mengisi waktu dengan membuat aneka cookies.
Kafe Bittersweet menjadi tempat pertemuan tak sengaja Ced dan Senna. Ced mendapat proyek mengerjakan furnitur kafe yang didominasi warna putih dan cokelat kayu itu, sedangkan Senna mengantar cookies buatannya ke Bittersweet.
Bukan diawali dengan sesuatu yang indah memang, namun nyatanya Ced tak bisa berhenti memikirkan Senna. Gadis itu memang luar biasa cantik, punya senyum tulus yang menenangkan, mata almond yang polos. Ah, tapi tentu saja bukan hanya gara-gara itu. Ced sudah sering bertemu wanita cantik, Kinar pun juga cantik kan? Namun ada sesuatu pada Senna yang membuat hatinya berdebar tak karuan.
Saat punya kesempatan mengenal Senna lebih dekat, pelan-pelan mengetahui kekurangan gadis itu, akankah Ced tetap bertahan di samping Senna?
Sedangkan Senna, mampukah gadis itu
mengizinkan hatinya untuk merasai rasa yang selama ini tak pernah masuk dalam
prioritasnya?
Sebenarnya ini bukan kali pertama buatku membaca cerita tentang gadis buta yang bertemu dengan cowok tampan, lantas saling jatuh cinta. Namun Come Back to Me menjadi istimewa karena mengangkat fokus lain yang nggak biasa; Ced dengan furniturnya, Senna dengan cookiesnya.
Dan tentu aja furnitur dan cookies itu bukan sekedar tempelan. Dunia carpentry begitu terasa. Aku jadi tau jenis-jenis kayu semacam Ipe, Ebony, Oak, Red cedar bahkan Lignum vitae : kayu dengan warna unik, aromanya enak, bertekstur kuat dan padat dan juga bisa dijadikan obat.
Lignum vitae. Pict source : www.westpennhardwoods.com |
Sedangkan dunia cookies yang digeluti Senna pun terasa tak mengada-ada. Aku baru tau loh kalo ternyata ada oven khusus tunanetra, juga beda white sugar dengan brown sugar.
Btw, Senna ini punya karakter yang lovable.
Dia bisa dengan ringan menertawakan kekurangan dirinya sendiri, ceria, juga
masih tetap punya minat baca yang tinggi. Ced juga lovable kok. Meski kadang
emosinya yang gampang meledak bikin gemes. Tertutupilah lah ya sama
kelebihan-kelebihannya yang lain *cowok bersuara bagus emang punya pesonanya
sendiri *ehem
Tokoh-tokoh pendukung seperti Kinar, pak Pratama, Malik, dll juga mendapatkan porsi cerita yang pas. Sempat sebel sama kegigihan Kinar, sama kearoganan pak Pratama juga. Tapi mendekati akhir cerita, mereka bisa nyuri simpati aku sedikit. Intinya, ga ada sesuatu yang terjadi tanpa alasan. Hanya perkara kemauan untuk saling mendengarkan aja yang kadang kurang.
Banyak adegan di novel ini emang sanggup bikin hati mengharu biru. Favoritku, waktu adegan Senna dan papanya di masa lalu –waktu Senna baru aja buta *asliii pedihhh banget adegan ini duuh. Terus waktu si Ced ngikutin Senna pulang diam-diam. Chemistrynya kerasa banget. Manis. Sekaligus pedih *nangis lagi.
Diceritakan dari sudut pandang orang ketiga, bikin cerita di Come Back to Me mengalir indah. Suka! Gaya bahasanya sederhana, tapi sanggup mengusik sisi emosional. Konflik yang dihadirkan pun terasa realistis.
Untuk setting, ga banyak detail setting yang penulis ceritakan. Berkutat di sekitar studio Ced, kafe Bittersweet dan rumah Senna. Tapi ga mempengaruhi keasyikan menyantap 378 halaman Come Back to Me. Ga ngebosenin sama sekali
Dan yang terakhir ilustrasi di novel ini keceee. Rugi banget kalo kamu ga lihat sendiri. :D
Okay. Selesai sudah review Come Back to Me versi Ketimpuk Buku. Dan di sesi terakhir ini, aku mau menuhin photo challenge dari Twigora. Ceritanya di suruh pose sesedih mungkin.
Ini dah cukup sedih kan? Nungguin kamu pulang
itu emang bikin aku rasa-rasanya mau ditelan ombak ajaah *eh salah fokus :v
Jangan kemana-mana yes Ketimpukers, 3 jam lagi, aku bakal ngepost giveaway Come Back to Me. Yoo, siapa yang mau dapetin 1 eks Come bock to Me hayoo? Tungguin yay!
Jadwal Blogtour Come Back to Me – Arini Putri
21 Maret
Mellisa Assa
URL Blog: www.mishapink.blogspot.com
22 Maret
Athaya Irf
URL Blog: http://theboochconsultant.blogspot.co.id
23 Maret
Martina Sugondo
Url Blog: http://glasses-and-tea.blogspot.co.id/
24 Maret
Anastasia Cynthia Tanawi
URL Blog: https://janebookienary.wordpress.com/
25 Maret
Ratnani Latifah
URL Blog : http://tulisanelratnakazuhana.blogspot.co.id/
26 Maret
Asri Rahayu MS
URL Blog: http://peekthebook.blogspot.co.id/
27 Maret
Intan Novriza Kamala Sari
URL Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
28 Maret
Sri Sulistyowati
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
29 Maret
LUCKTY GIYAN SUKARNO
URL Blog: https://luckty.wordpress.com/
30 Maret
Dedul Faithful
URL Blog:http://dedul-faithful.blogspot.co.id/
Fotomu menghayati banget, mbak😄
BalasHapusBaru di review ini aku merasa jatuh cinta sama karakternya Senna. Baru kali ini juga aku merasa Ced ini ternyata lemah, padahal sebelumnya aku merasa Ced ini tegar banget. Benar-benar ngarep novel ini deh😊
Aku suka Picture quotenya, jadi baber lagi aku Mbak Intan :( duh-duh
BalasHapusWakakaka, btw tempatmu tinggal deket pantai ya? Pasti asik banget deh :)
BalasHapusSenna-Ced. Pasangan ngga boleh dilewatkan.
BalasHapusPasangan yang saling melengkapi dan saling menyembuhkan luka masing-masing.
Jadi mau dibikin baper sama mereka. Biar bisa menggalau di tepi pantai kek kak Intan ituh.:D
Yaampun itu fotonya cucok sekali ya kak ^^ dapet banget loh feel nya nungguin orang pulang hehe..
BalasHapusGara2 baca review yang diposting Intan ini bikin aku tambah baper deh! Huhuhu.... nda kebayang deh kalau udah baca langsung bukunya.
BalasHapusAku memang mudah tersentuh dengan hal2 sederhana tp ngena dihati.
Nda kebayang juga seandainya aku yang mengalami hal seperti Senna. Sudah pasti cahayaku meredup seketika aku tau aku tak lagi dapat melihat T__T
Setiap blogtour nya CBTM ga pernah ngelewatin reviewnya. Semua pereview punya perbedaan dalam mereview buku. Dan aku, setiap baca review-an CBTM malah makin suka sama mereka dan kisahnya. Makin penasaran dan pengen baca sendiri <3<3 <3<3
BalasHapusPengen mupeng baca Come back to me ini..hehe
BalasHapusReviewnya lengkap bgt deh..good job!
rewiewnya aja udah bikin baper, apalagi secara keseluruhan... huhu..... jadi mupeng ama buku ini
BalasHapusDuh fotonya kayak foto model beneran .cantik euyy
BalasHapus