Sinopsis :
Ryu punya mimpi paling murni tentang Robin.
Mimpi yang terpelihara rapi selama dua belas tahun. Hingga Tuhan berkenan
mengizinkan mereka bertemu lagi. Namun sayang, Tuhan memberi kejutan yang tidak
siap untuk dihadapi gadis itu.
Enzo juga menyimpan mimpi-mimpinya di tempat
rahasia. Berbeda dengan Ryu, Enzo tahu bagaimana caranya untuk mewujudkan mimpi
itu. Meski tidak mudah, Enzo yakin kesuksesannya hanya masalah waktu.
Pipi semangka. Robin. Juliet. Ian Quintus.
Lirik lagu. Satu per satu mendorong Ryu dan Enzo ke satu arah yang sama.
Semuanya dilengkapi oleh ‘mantra’ yang diucapkan Ryu bertahun-tahun. Lalu ...
abrakadabra! Dan keajaiban pun tercipta.
Review Rainbow of You versi Ketimpuk Buku :
Jika tak bisa memahami maka jangan menghakimi, karena hati manusia tak bisa ditebak maunya. – hlm 64 |
Bagi Ryu versi 7 tahun, sosok Robin Willem
Macfadyen adalah pahlawan. Bocah tampan itu adalah penyelamatnya dari keusilan
Enzo –adik Robin, musuh bebuyutan Ryu, namun partner in crime Ken (kakak nomor 2 Ryu). Robin juga tak pelit
membacakan dongeng untuk Ryu, berbicara lembut padanya, bahkan menjanjikan
bahwa kelak ketika dewasa ia dan Ryu akan menikah.
Menikah.
Janji bocah 10 tahun pada teman kecilnya yang
berusia 3 tahun lebih muda darinya. Janji yang nyatanya dipegang Ryu erat-erat
selama 12 tahun -selama keluarga Garreth meninggalkan Medan dan pindah ke
Inggris.
Selama itu pula Ryu yang tumbuh menjadi gadis
cantik, memandang hidup dengan polos dan lurus. Fokusnya hanya pada Robin. Ritual
berbicara dengan foto Robin semasa bayi pun menjadi kegemarannya. Ryu bahkan
dengan enteng menolak Jiro Ananta, bahkan Ian Quintus, cowok tampan plus keren
di sekolah. Ryu tetap menunggu Robin dengan keyakinan tak tergoyahkan.
Saat Tuhan membuka kesempatan untuk bertemu
Robin-nya di masa kekinian, Ryu seakan lupa bahwa Tuhan suka memberi kejutan.
Tidak ada yang bisa memaksa hati, sebagaimana tak ada yang mampu mendesak matahari bersinar tanpa jeda. – hlm 51 |
Rainbow of You.
Novel dengan cover cantik yang ternyata
menyajikan sejuta kekonyolan di dalamnya. Dibuka dengan cerita masa kanak-kanak
Ryu, Enzo, Robin, juga kakak-kakak mereka. Rainbow of You mampu membuatku tergelak berkali-kali. Jalan
ceritanya benar-benar heboh khas hari-hari para bocah. :D
Kak Indah begitu pandai membuat
karakter-karakter di novel ini menjadi kuat dan lekas akrab dengan pembaca.
Terutama Enzo yang luar biasa badung juga manipulatif. Kebayang gak, ada bocah
7 tahun yang udah punya kemampuan merusak sekaligus memperbaiki barang-barang? Kemampuan
ini berguna buat ia agar bisa meminta uang dengan paksa pada ibunya. Ckck Enzo!
Kelakuan Ryu juga luar biasa ajaib dan keras
kepala. Imajinasinya suka keterlaluan. Wajar kalau kemudian ia bisa betah
menunggu Robin hingga berbelas tahun lamanya.
Omong-omong, Rainbow of You tidak hanya
berfokus pada penantian Ryu akan Robin atau tentang mimpi terpendam Enzo, kok. Kehangatan
keluarga sepaket dengan hal-hal menyebalkan terdeskripsi dengan baik di sini.
Tentang Ken yang tumbuh menjadi kakak yang menyenangkan, tentang mama Ryu yang
jadi mama idaman karena jago masak, , bukan tipe ibu-ibu nyinyir, tidak mudah
tersulut emosi untuk hal-hal sepele. Tentang pertengkaran di anatara kakak
beradik yang membuat rumah terasa semarak.
Novel ini bersetting di Medan, meski tidak
terlalu terasa rasa Medannya, selain
gambaran tentang Medan yang semakin hari semakin ramai dan berkembang. Aku
malah merasakan atmosfer Jakarta di sini, eh atau Padang? Soalnya kebayang nasi
Padang sih gara-gara Enzo yang doyaaaan banget sama masakan pedas. Hihi.
Hmm, setting cerita sewaktu di Inggris malah
lebih terasa, ada selipan info mengenai balloon fiesta, Istana Buckingham juga London
Eye dan Sea Life Aquarium. Oh iya, ada pula Boxing Day. Sama kayak Ryu, aku kira
ini adalah hari tinju nasional *haha tepok jidat
Btw, Rainbow of You ini diceritakan dari
sudut pandang orang ketiga. Bergantian
cerita, dari Medan lalu London, hingga membuat cerita ini semakin sedap untuk
dilahap. Tapi tetep ya, aku ketipu sewaktu bagian Inggris itu. Haha. Kak Indah
pandai banget nyimpen kejutan untuk dibeberkan sedikit demi sedikit di ujung
cerita. *jadi sukses salah duga deh, baru sadar menjelang ending
Masalah hati itu adalah sesuatu yang sangat pelik, tidak ada yang dapat memberi perintah dengan seenaknya. Hati bekerja dengan cara yang misterius. – hlm 72 |
Menunggu memang menyesakkan, tapi menunggu adalah isyarat masih adanya harapan. – hlm 78 |
Harapan bisa menjadi madu atau racun, bisa menghidupkan atau mematikan. – hlm 90 |
Adegan favoritku, selain bagian masa kecil
Ryu yang heboh, juga saat keluarga Garreth balik lagi ke Medan. Oh my! Kebayang
piasnya Ryu saat ekspektasinya meleset jauh. Kalo aku jadi Ken, aku bakal
ketawa ngakak sampai puas. Zonk banget pokoknya. Haha. Bagian favorit lain,
tentu saja seputar “pipi semangka”. Aih, itu manis banget banget banget!
*timEnzo
Rindu kadang menyergap diam-diam, tanpa pernah terlihat wajahnya. Tiba-tiba sudah menggenggam seisi kalbu. – hlm143 |
Satu lagi nih, di akhir cerita, kamu bakal
tau kalo cover Rainbow of You nggak sekedar manis, tapi juga matching sama
cerita.
Saat semua hal tentang seseorang adalah serupa bianglala, tak usah memaksakan diri mengurai warnanya. Dia indah karena beraneka. – hlm212 |
4 dari 5 bintang untuk Enzo yang menyebalkan
dan untuk Ryu yang keras kepala :D
Tidak ada komentar