Keterangan
buku :
Judul buku :
After Sunset
Penulis :
Indah Hanaco
Editor :
Afrianty P. Pardede
Penerbit :
Elex Media Komputindo
Tahun terbit
: 2014
ISBN :
978-602-02-3791-6
Tebal : 288
hlm.
Bisa dibaca
di i-Jak
Blurb :
Awalnya ...
Leah Kannitha : Dia adalah si Megakomania
sinting yang otaknya kena virus mematikan. Makanya dia perlu membenturkan
kepalanya supaya bisa berpikir jernih.
Liam Hammond : Dia gadis ceroboh yang suka
ikut campur urusan orang. Dia kira aku gampang terpesona dengan wajah polos dan
mata besarnya?
Akhirnya ...
Leah Kannitha : Aku takut ada pembuluh
darahku yang pecah karena dia memegang tanganku sambil mengucapkan kata-kata
cinta.
Liam Hammond : Ah, kondisiku sama sekali
tidak menggembirakan. Aku sedang berusaha keras untuk berhenti menyukainya,
karena aku lebih suka mencintainya.
Keduanya punya rahasia. Keduanya punya masa
lalu yang menyakitkan. Tapi cinta membuat mereka harus mampu melampaui semua
rasa sakit dan kegetiran yang menghadang tanpa perasaan.
Apakah mereka mampu menanggalkan masa lalu?
Mungkinkah masa depan untuk mereka memang
ada?
Biarkan cinta melewati ujiannya dan
memberikan jawaban.
--
Leah Kannitha.
Cewek berponi berusia nyaris 20 tahun. Ia
tinggal berdua bersama papa, sejak mama dan kakaknya meninggal karena
kecelakaan pesawat menuju Makasar, 7 tahun silam. Sejak itu, tak ada malam yang
berhasil dilewatinya tanpa mimpi buruk, tanpa air mata. Hidup Leah tak pernah
sama lagi. Ia pernah menyarankan pada
papa agar menikah lagi, namun yang ia dapat hanyalah ceramah maraton tentang
cinta sejati. Leah berinisiatif menua lebih awal, belajar beradaptasi menjadi
nyonya rumah, pengganti mamanya.
Liam Hammond.
Cowok Inggris dengan mata abu-abu. Selain
pernah berprofesi sebagai pembalap –profesi yang seksi menurut mayoritas
gadis-gadis, Liam juga anak tunggal Maxwell Hammond, drummer band yang pernah
ngetop di tahun 90an, Dear John, lengkap sudah Liam lengket dengan ketenaran.
Namun tak banyak yang tau, seumur hidupnya ia berteman dengan pengabaian dari
orangtuanya. Ia juga mengidap penyakit yang menyiksa. Hidup Liam tak semudah
seperti bayangan orang lain.
Bali yang eksotis menjadi tempat berjumpa
Leah dan Liam. Bukan jenis jumpa pertama yang menyenangkan, Leah mendapati Liam
sedang membentur-benturkan kepala di meja, saat gadis itu terserang insomnia di
malam pertamanya menginap di resort indah pilihan ayahnya. Sialnya, cowok itu
bukan merespons dengan baik, malah respons judes, dingin, ketus lah yang Leah
dapatkan. Wajar kalo kemudian Leah menganggap cowok itu tak waras.
“Poinnya adalah, menjadi orang semuda kita
pun penuh perjuangan. Bukan cuma orang dewasa aja yang berhak mendapat
penghormatan, kan? Sekarang, kalian menuntutku menjadi cewek pengertian untuk
masalah orang lain? Orang yang jelas-jelas nggak mau susah payah memikirkan
apakah dunia luar itu penuh problem?” – hlm 107
Namun seiring waktu, dengan pertemuan tak
sengaja berkali-kali, hati mereka malah dirambati perasaan aneh, barangkali
efek mengetahui masa lalu masing-masing yang tak mudah bak drama.
Jika seandainya itu cinta, maukah Leah
percaya pada jarak?
Mampukah ia mempercayakan hatinya pada sosok
bermata abu-abu itu?
Jarak yang dekat nggak ada hubungannya sama
kesetiaan. Semuanya kembali lagi ke pribadinya masing-masing – hlm 218
|
Hola, satu lagi karya kak Indah Hanaco
berhasil aku lahap hingga tuntas. After Sunset ini tersedia di i-Jak loh.
Sayang banget dilewatkan buat dibaca.
Novel ini diceritakan dari sudut pandang
orang pertama, bergantian antara Leah dan Liam sebagai tokoh utama, sehingga
pembaca akan lebih dapat menyelami perasaan keduanya. Namun tetap saja ya, Leah
sudah mampu mencuri simpati pembaca dari awal, sedangkan Liam bisanya bikin
keki. Tapi sebenarnya dia manis juga kok. *khas novel kak Indah, selalu ada
cowok yang minta ditaksir. Haha.
Selain menyuguhkan tema utama berupa masa
lalu yang ga bisa dibilang bahagia, After Sunset juga menyuguhkan sekilas tentang
dunia balap, karena ini adalah profesi si Liam. Sayang yes, dunia masak memasak
yang dicintai Leah kurang ditonjolkan. Padahal di awal-awal cerita, ayam serai
khas Thailandnya udah sukses bikin ngiler :p
Oh ya, di sini juga pembaca diajak mengenal
seluk belum penyakit. Seperti cluster
headache (tipe sakit kepala yang menyakitkan dan sangat jarang terjadi.
Penderitanya hanya sekitar satu persen dari populasi manusia), juga Bell palsy (penyakit kelumpuhan wajah).
Bahasan mengenai keluarga dan sahabat di sini
terasa menghangatkan hati. Tokoh pendukung seperti Emma, Merry juga Zsa Zsa
yang menyebalkan, membuat cerita semakin seru. Sekilas mengingatkan dengan
persahabatan erat di Heartling. Penyelesaian konflik antara Leah dan Zsa Zsa
menurutku sangat keren. Mengalir mulus. Enak untuk disimak.
Untuk setting, cerita ini bersetting awal di
Medan, namun kak Indah lebih mengexplor keindahan Bali, karena klimaks
ceritanya terjadi di sana sih. Tempat wisata Bali cukup banyak yang diceritakan
sekilas. Seperti, Monkey Forest di Ubud, Danau Buyan dan danau Tamblingan, Goa
Gajah, Bird Park, Tanah Lot, GWK, Pantai Dreamland hingga Pantai Sanur. Nah,
penjelasan mengenai hotel tempat Leah menginap malah jauh lebih detail. Sampai terbayang-bayang
deh indahnya.
Adegan favoritku adalah ketika Liam tiba-tiba
muncul di depan pintu kamar Leah, bawa sekantung penuh biskuit dan cokelat.
Plus senyum yang mengembang. Aih, so sweeeeeeettt! Adegan di pantai Jimbaran
juga kece, bikin mesem-mesem iri. Wkwk
Pantai Jimbaran. Pict Source : anekatempatwisata.com |
Dan Ketimpukers, aku sukaaa banget sama pesan
moral yang dihadirkan After Sunset. Siapa pun kita, ga jarang kita harus mampu
berkompromi dengan keadaan. Menerima. Bukan menyalahkan. Kadang pula kita harus
siap mengikhlaskan mimpi yang paling kita cintai sekalipun.
Mana yang lebih baik, ditinggal pergi
selamanya oleh ibu yang menyayangimu sepenuh hati, atau diabaikan seumur hidup
oleh ibu yang tak pernah menganggapmu penting? – hlm. 187
Tidak ada komentar