Keterangan
buku :
Judul : My
Pre-Wedding Blues
Penulis :
Anna Triana
Editor :
Pradita Seti Rahayu
Penerbit :
Elex Media Komputindo
Tahun terbit
: 2016
ISBN : 978-602-02-8022-6
Tebal : 265
hlm.
|
Blurb :
Kejujuran tak selalu jadi jawaban paling
benar saat hati dan perasaan banyak orang yang jadi taruhan
Candace dan Abim sepakat menikah.
Candace siap menjadi tua bersama Hans, Abim
mau menemani Aira sepanjang hidupnya.
Sepasang sahabat beda gender dari bayi ini
yakin, mereka bisa menjalani kehidupan rumah tangganya kelak.
Tapi, saat persiapan pernikahan hampir
sempurna, rasa takut kehilangan mengambil alih keyakinan mereka.
Abim merasa Candace takkan bisa jadi teman
travelling terbaiknya lagi. Candace juga sadar, Abim akan sulit ia jadikan
tempat berkeluh kesah seperti biasa.
Bagaimana meraka menghadapi pre-wedding blues
ini?
Apakah Hans dan Aira mampu menerima kejujuran
hati Abim dan Candace?
Review My
Pre-Wedding Blues ala Ketimpuk Buku ..
Setiap kebahagiaan sejati pasti menuntut perjuangan ekstra untuk jadi nyata. – hlm. 15 |
Caila Candace Ancelin a.k.a Candace dan Abimanyu
Aksa a.k.a Abim ditakdirkan bersahabat sedari bayi. Rumah mereka bersebelahan,
dengan rumah pohon yang terletak persis di antara rumah mereka. Atap rumah
pohon itu yang terbuat dari kaca, sukses menjadikannya sebagai tempat favorit
Candace dan Abim untuk menuntaskan hobi melihat bintang di malam hari. Hobi yang
berlangsung dari zaman bocah, lalu awet hingga dewasa.
Bagi Candace, Abim adalah sosok sahabat yang
sekaligus menjadi pil penenang. Meski kerap jahil dan bertingkah konyol, hanya
pada Abim-lah, Candace mempercayakan keluh kesahnya. Pun bagi Abim, meski bawel
setengah mati, Candace adalah partner travelling yang paling menyenangkan.
Mereka berdua punya kekasih masing-masing.
Candace dengan Hans, lelaki tampan yang bekerja sebagai event manager di sebuah
event organizer ternama di Jakarta. Sedangkan Abim dengan Aira Kahiyang
Pragiwaksana, si gadis manis keturunan Jawa.
Dilamar dan melamar ..
Candace, gadis yang punya record sebagai
gadis yang sulit ditaklukkan, akhirnya menerima cincin pengikat yang disodorkan
Hans yang sudah setahun berpacaran dengannya. Apa alasan Candace untuk menolak?
Nihil. Lelaki itu adalah tipe suami idaman sekaligus satu-satunya lelaki yang
menerima dengan lapang dada hubungan persahabatannya dengan Abim.
Tidak mudah menemukan orang yang bisa menerima kedekatan pasangannya dengan lawan jenis sekalipun orang itu adalah sahabat sedari bayi. – hlm 71 |
Abim yang kadang merasa dirinya masih luar
biasa childish, akhirnya memberanikan diri melamar Aira, gadis kalem nan
menenangkan yang sudah bersamanya sekitar dua setengah tahun. Tak ada alasan
untuk tidak mencintai Aira. Ia mampu menerima semua kekonyolan Abim. Menerima
Abim apa adanya.
Persiapan pernikahan pun mulai dilakukan. Namun
alih-alih segirang saat dilamar maupun melamar, Candace dan Abim mulai
digerogoti resah. Candace takut tak bisa lagi menjadikan Abim sebagai tempat
berkeluh kesah sesukanya. Abim takut tak bisa lagi bertrevelling berdua dengan
Candace.
Untuk mematikan ragu, mereka akhirnya
memutuskan akan bertravelling berdua terakhir kalinya sebelum menikah. Untuk
menyimpan momen berharga yang akan dijadikan penguat keyakinan terhadap
pernikahan masing-masing. Karena hari esok tak akan sama lagi. Candace akan
jadi milik Hans. Abim akan dimiliki sepenuhnya oleh Aira.
Sayang, yang terjadi selanjutnya tidaklah mudah
dan tidak sesuai rencana.
Sekeras apa pun disangkal, rupanya hati selalu menjadi satu-satunya jawaban yang paling benar, bahkan saat semua arah, terasa salah. – hlm 265 |
Sahabat jadi cinta memang bukanlah tema
cerita baru. Aku sudah pernah membaca beberapa novel dengan tema serupa.
Tapiiii.. My Pre-Wedding Blues ini tetap aja (sama sekali) ga ngebosenin. Aku
baca novel ini sekali duduk loh. Gregetan. Alur ceritanya bener-bener mengaduk
emosi. Ga tertebak dari awal hingga ending.
Barangkali karena kedua tokoh utama di novel
ini sungguh menyennagkan yes. Langsung bikin jatuh cinta. Candace yang bawel
dan Abim yang kerap bertingkah bak bocil, bocah kecil. Haha. Kelakuannya ajaib
nan tolol (tapi bikin gemeess). Kadang ga yakin kalo umur si Abim dah 27 tahun.
Namun kelakuan bocahnya masih melekat erat. Cerita di novel ini jadi segerrr
deh *meski di beberapa bagian cerita sukses bikin galau. Huhu
Nikah itu kan komitmen seumur hidup. Saat lo ikhlas buat ngejalanin sisa hidup lo dengan nggak lagi egois karena diri lo bukan lagi milik lo sendiri. – hlm. 97 |
Selain menceritakan gejolak hati Candace dan
Abim, My Pre-Wedding Blues juga mengexplor dunia kerja si Candace yang bekerja
sebagai HR Supervisor bagian payroll. Ikut merasakan mumet si Candace yang
punya bos macam si botak. Interaksi bareng rekan kerjanya juga berperan buat kelangsungan
cerita. Bikin ceritanya jadi makin hidup.
Untuk setting, novel ini mostly settingnya di
Jakarta. Namun lebih detail menceritakan Karimujawa, pulau indah yang terletak
di utara Kota Jepara –tempat Candace dan Abim ngetrip. Bikin pengen juga buat
kemah di Pantai Batu Topeng loh :p Oh ya, setting cerita di Bogor juga ada.
Saat mereka ngasih makan rusa, jajan gula-gula, bener-bener bikin iri.
Detail-detail cerita seperti ini lah yang bikin aku ga beranjak dari My
Pre-Wedding Blues sampai halaman terakhir.
Adegan favoritku?
Waktu Abim melamar Aira pake cara yang
romantissss banget. Bikin meleleh. Kali bisa dicontek buat para bujang yang
pengen melamar gadisnya. Hehe. sama satu lagi, waktu Abim ngiketin tali sepatu
Candace dan sekilas flashback ke masa kecil. Duuuhh, asli berkaca-kaca di
bagian ini. Haru sekaligus konyol. Kebayang Abim kecil datengin Candace buat
minta tolong iketin tali sepatu.
Novel ini pokoke recommended deh. Sayang
banget buat dileawatkan. Btw, di bagian Candace dan Abim ngetrip, bagusnya baca
sambil dengerin lagu wajib mereka, 1000 Miles Away. Dijamin makin meleleh :D
penasaran pengen baca
BalasHapustiba"nyasar kesini aku hihi, wahhh isinya buku buku, saya suka kagum sama yang rajin review buku"deh rajin banget bacanya yahh :3, btw main" ke blogku kalau ada kesempatan yaa hehe ^_^
BalasHapuswww.leeviahan.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAbim sama Candace udah mau nikah tapi malah resah. aak intan aku.penasaran sama endingnya nih. Jangan-jangan ....
BalasHapusKemarin cek di salah satu toko buku malah ga di beli, jadi nyesel.. pengen beli, pengen baca dan pengen tau cerita tentang mereka.
BalasHapus