Hai haii, hari ini hari selasa, waktunya
bercerita. Yipii! Eh tapi mau ngasih tau dulu nih kalo mulai minggu ini Selasa Bercerita punya tambahan
personil, yaitu Putri Prama pemilik www.ladistances.blogspot.com. Selamat bergabung
sister!
Baca juga
Di selasa kali ini kami bertiga ingin
bercerita seputar ‘penulis favorit’. Hmm, penulis favorit Intan, siapa ya? Favorit
beda loh ya sama sekedar suka. Kayak misalnya, aku suka baca serial Harry
Potter, tapi so far aku hanya baca 2
seriesnya. Nggak bisa dibilang kalo aku paling memfavoritkan JK Rowling kan? Buktinya
aku ga ngerelain uang jajan aku dipake buat beli series Harry Potter yang lain.
Mahal sih. Hehe.
Aku juga suka baca Perahu Kertas kak Dee
Lestari dan sekarang lagi menikmati Inteligensi Embun Pagi (hadiah giveaway),
tapi baru 2 itu aja. Jadi ga bisa dibilang kalo aku paling memfavoritkan Dee
Lestari, meski aku menyukai karya-karyanya. Termasuk lagunya kak Dee yang Dongeng
Secangkir Kopi. Suwer, lagunya cozy banget.
Katamu hari
ini istimewa
Kau temukan
ada cinta ketinggalan
Di dasar
cangkir kopimu
........
Secangkir
kopi kita tiada dua
Denganmu
hidup ini istimewa
*Aku mau kok
bikinin kamu kopi enak tiap pagi, asal kamu bayar pake waktu, sayang &
perhatian ya. LOL
Well baiklah, dengan memperhatikan kriteria
ala aku, aku menyimpulkan kalau aku paling memfavoritkan ... Winna Efendi.
Alasannya :
Sudah
membaca banyak buku si penulis. Dan memberi rentang nilai 8-10 untuk buku-buku
tersebut.
Sejauh ini aku udah baca Melbourne, Refrain,
Remember When, Girl Meets Boy, Happily Ever After, Truth or Dare. Semuanya ga
ada yang bikin aku kecewa. Selalu bikin puas. Selalu sukses bikin hati mengharu
biru.
Karya kak Winna yang menjadi favoritku tentu
saja Melbourne. Kan profesi tokoh utamanya penyiar radio. Aku bangeet. Hihi.
Kalo lagi galau, ga tau kenapa aku suka baca ulang Melbourne. Tentang masa
lalu, tentang masa depan. Tentang belajar melepaskan. Tentang mantan (?) *skip
Ah, favorit deh pokoknya!
Mau
menyisihkan uang untuk membeli buku-buku dari si penulis. Bukan baca sekedar
modal minjam di perpus atau boleh dapat dari buntelan. Rasanya ngebeeet pengen
beli buku-buku karya penulis favorit tsb. Rela-relain deh uang buat jajan bakso
pindah haluan buat beli buku.
Semua
buku karya kak Winna yang aku punya hasil beli sendiri loh. Pokoknya kalo main
ke tokbuk, langsung nyari buku kak Winna. Ngelus-ngelus covernya. Lalu dibawa
pulang kalo pas lagi punya duit. Wkwk.
Menjadikan
buku-buku penulis favorit sebagai mood booster dalam membaca.
Mood baca ga selamanya bagus, kadang-kadang
malah menurun drastis. Salah satu upaya buat balikin mood baca adalah dengan
baca karya penulis favorit, ya kayak karya kak Winna ini. Selalu bisa bikin
makin cinta sama buku. Pengen baca lagi dan lagi.
Oh ya, last
but not the least, menurutku, penulis favorit ini bisa aja berubah-ubah
seiring waktu. Aku 22 tahun, suka karya kak Winna sejak beberapa tahun lalu.
Mungkin sejak 19-20an tahun kali ya. Ngerasa cocok sama kisah-kisah yang
ditawarkan kak Winna.
Nah, waktu usia aku baru belasan, aku
ngeborong buku-bukunya Raditya Dika dan mba Dedew Rieka loh. Barangkali nanti
saat aku sudah 30 tahun, 40, dst, aku bakal menemukan penulis-penulis lain yang
karyanya itu ‘Intan banget’. Hihi.
Siapapun penulis favoritmu, jangan lupa untuk
menyisihkan waktu buat baca buku ya Ketimpukers.
Hohohoho, terima kasih sambutannya, Mbak.
BalasHapusAku belom pernah baca karyanya Kak Winna. Habisnya Probolinggo nggak terjamah buku gagasmedia, sih. Tapi aku udh nonton Refrain dan hasilnya ... baper! Aku udh nonton Remember When juga sih, tapi nggak senampol Refrain xD
Aku suka Dewi Dee Lestari tapi belum punya bukunya satupun :D paling hasil minjem dan baca ebook. Terlanjur jatuh cinta sama Perahu Kertas dan Filosofi Kopi. Seri supernova juga suka, walaupun agak berat, cuma yang paling baru belum baca muehehe. Winna Effendi ya? Aku baru baca yang Refrain aja. Nggak tau kenapa malah lebih suka filmnya. Mungkin karena bacanya setelah nonton filmnya.
BalasHapus