Menyoroti pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah, aku bersyukur karena sudah diajak mencintai buku sejak kecil. Keluarga besarku, terutama kakek dan mama, sudah mengajakku berkenalan dengan buku sejak aku berusia 5 tahun. Hadiah ulang tahun, hingga hadiah juara kelas, paling akrab dengan buku-buku. Baik itu buku dongeng nusantara, buku cerita peri-peri cantik nan baik hati, hingga komik yang mengasyikkan seperti Donal Bebek dan Doraemon.
Aku pun mulai kecanduan membaca. Bahkan saat SD, aku sudah menyisihkan uang jajan untuk berlangganan majalah anak-anak ngehits pada masa itu, majalah Bobo. Sesekali, kakek juga meminjamkanku buku bacaan dari perpustakaan kecamatan. Seiring waktu, candu yang aku rasakan sama sekali tidak menyusut, malah semakin menjadi. Hingga kini, membaca buku adalah salah satu hobi yang tidak pernah aku sesali. Berikut alasannya..
1. Membaca adalah sarana piknik paling murah
Orang yang suka ngurusin hidup orang lain, pikniknya kurang sering, bacaannya kurang banyak.
Betul apa betul? Hehe.
Kurang piknik emang rentan bikin kita jadi kurang kerjaan. Maunya ngerusuhin hidup orang aja, kalo bicara hobinya ngegas, nggak bisa selow. Haha. Tapi buat piknik apalagi piknik ke luar kota atau bahkan ke luar negeri, butuh modal yang nggak sedikit. Ada tiket perjalanan bolak balik, biaya penginapan, modal buat kulineran dan foto-foto cantik, dan edebreh edebreh lain yang mesti dipikirin. Buat fresh graduate macam aku, liburan ke luar kota paling hanya bisa dilakukan setahun 2 kali, itu pun ala-ala backpacker. Nyari tiket promo dan serba serbi yang sedang promo. Hihi.
Tapi aku nggak sedih dong, karena ada sarana piknik lain yang bisa dilakukan, yaitu baca buku. Lewat buku-buku yang aku baca, dalam sekejap aku bisa terbang ke Auckland, Adeleide, Blue City, dan negeri-negeri lain nun jauh di sana. Aku bisa membayangkan keindahan kotanya, kecanggihan transportasinya hingga sedapnya aneka kuliner di sana lewat lembaran demi lembaran kertas yang berpadu dalam satu buku. Berapa sih harga satu buku? Ya semahal-mahalnya nggak nyampe setengah harga tiket perjalanan Bengkulu-Jakarta lah ya. hoho. Harga buku masih terbilang terjangkau. Apalagi kalo belinya di toko online terpercaya seperti muslimarket. Kita bisa ceki-ceki buku recommended dengan harga terjangkau di sini.
2. Membaca bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, tanpa syarat, tanpa ribet.
Hidup tanpa smartphone emang bagai makan sayur tanpa garem dan bumbu-bumbu. Hambar. Nggak sedap. Itu yang aku rasakan. Semua aktivitas dari chatting hingga googling, aku lakukan di samrtphone. Tapi, meski demikian, ada hari-hari di mana aku nggak pengen nyentuh smartphone sama sekali. Ada hari-hari di mana aku pengen ngerasain sunyi yang menenangkan tanpa dentang dentung bunyi notif dari segala sosmed. Apa kamu juga pernah ngerasain hal yang sama?
Nah, jika sedang ingin tenang seperti ini, teman terbaikku adalah buku plus camilan enak. Duh me time banget! Tenang rasanya bisa membaca dengan nyaman. Bisa seharian mendekam di kamar deh kalo udah kayak gini. Menurutku, ini adalah salah satu kelebihan buku dibanding media hiburan lainnya. Bisa dinikmati kapan saja, di mana saja, tanpa syarat dan tentunya tanpa ribet.
3. Membaca adalah sarana agar memperoleh rasa syukur yang berlimpah
Lewat buku, aku pelan-pelan paham bahwa akhir cerita tidak melulu bahagia. Aku belajar mengerti bahwa tokoh utama dalam cerita pun tidak selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, malah justru sebaliknya, yang ia inginkan seolah semakin jauh menjauh, sulit dikejar apalagi direngkuh.
Dengan banyak membaca, kita diajak lebih mensyukuri apa yang dimiliki, mengusahakan yang diinginkan dan belajar merelakan sesuatu yang memang tidak ditakdirkan untuk dimiliki.
4. Membaca buku efektif untuk mengusir kebosanan dan menjauhkan diri dari kegiatan yang tidak bermanfaat
Siapa yang suka ngerumpi? Siapa yang suka sok paling sibuk ngurusin orang? Siapa yang doyan nyari perkara sama temen sendiri? Hoho. Makanya baca buku dong. Dengan membaca, pikiran akan terbuka, rasa bosan dan penat akan sirna dan kita bisa terbebas dari pikiran-pikiran negatif juga kegiatan-kegiatan yang sama sekali nggak bermanfaat.
5. Membaca mampu membuat seseorang bertransformasi menjadi sosok yang lebih bijak
Karena hidup tidak sekedar berbicara tentang hitam dan putih, tentang benar dan salah, ada hal-hal lain yang kadang luput dari kacamata kita sebagai manusia awam. Dengan membaca, kita mampu belajar memahami hal-hal yang tersembunyi. Ada hal-hal inspiratif yang bisa diambil dari bacaan yang akan menjadikan orang-orang yang cinta baca akan lebih bijak dalam menjalani hidup.
--
Jadi gimana, masih ragu memasukkan membaca buku sebagai hobi yang layak digandrungi?
baru tahu kalo di muslimarket juga ada buku, tan. hehe. kirain cuma baju sama jilbab aja :D
BalasHapussetuju mba lewat buku nambah ilmu, nambah wawasan dan nambah imajinasi banget hehehe..btw baru tau jual buku juga perasaan kemarin mba buljer posting yang jualan sepatu hehehehe
BalasHapusOrang2 kurang piknik biasanya ogah baca, apalagi baca hal2 yang berlawanan sama pola pikirnya, begitulah, sedih ya.
BalasHapusbetul dan membaca itu sangat mengasyikan ya
BalasHapusSetuju! :D Aku juga suka banget baca, apalagi ditemani teh. Daripada nggosip kan lebih baik baca; :)
BalasHapuskata pepatah "Buku adalah jendela ilmu" siapa yang banyak membaca pasti akan dapat banyak pengetahuan
BalasHapusKalau saya, membaca itu bisa bikin kita nemu hal-hal seru. Sama seperti kita nonton film. Nah disamping itu, saya juga mendapat ilmu menulis dan berbahasa Indonesia yang baik
BalasHapusWihhh.. keren kakak, dari umur 5 tahun udah dihadiahi banyak buku..
BalasHapusEmang sih membaca itu bikin kita tahu banyak hal. Apalagi sekarang udah canggih, mau baca tentang apa aja, bisa cari di mbah google.. :D
#SalamSapa