Apakah aku akan menangis lantas blushing menikmati bagian perjalanan rumah tangga Lily dan Linus, seperti ketika beberapa waktu lalu aku rasakan saat mengikuti kisah Afnan dan Hessa?
Scrolling down please!
Ide Cerita
Aku kasih 2 jempol untuk Kak Ika atas ide ceritanya yang cerdas. Dikisahkan kalau Lily dan Linus ini sudah saling sayang seperti keluarga dari bayi, seperti anak kembar malah. Orangtua Lily dan Linus bersahabat, Linus akrab dengan Afnan dan Mikkel, Lily juga sering ‘dipinjam’ Mama Jasmine (mamanya Linus) karena dia tidak punya anak perempuan. Sempurna ketika kemudian mereka saling jatuh cinta, lantas menikah.
Happy ending?
Nope! Sebenar-benarnya kehidupan justru baru saja dimulai. Yang memisahkan Lily dan Linus sama sekali bukan rasa bosan atau orang ketiga. Terlalu klise. Melainkan perbedaan prinsip hidup yang setelah beberapa tahun berjalannya pernikahan, terasa sekali mengganggu.
Linus yang sedang menikmati kejayaannya di tempatnya bekerja (perusahaan pembuatan lokomotif kereta cepat) dengan jabatan baru masih ingin menunda punya anak, sedangkan Lily sebaliknya, ia ingin segera menjadi ibu. Bukankah demikan kodratnya sebagai wanita? Kebutuhan untuk punya anak terasa mendesak baginya.
Hingga ..
Lily hamil.
Lily mengira prinsipnya seperti pesawat terbang saja, yang ketika sudah terbang, tidak boleh berhenti di tengah perjalanan atau balik arah untuk kembali lagi ke landasan, tidak boleh. Baru boleh berhenti ketika tiba di landasan berikutnya. Begitu juga dengan kehamilannya. Lily merasa tak ada yang salah jika dia hamil. Toh dia sudah sabar menanti beberapa tahun untuk itu. Dia adalah istri sah Linus, bukan selingkuhan.
Nyatanya, Linus malah dengan kejam meneriakinya, menganggap Lily menjebaknya, hingga menarik diri secara emosional dari Lily. Tidak ada lagi kehangatan, tidak ada keintiman, tidak ada kasih sayang. Lily kira semuanya akan beres saat anak mereka lahir. Tapi ternyata semakin parah. Linus bahkan tidak pernah memeluk bayi cantik mereka, Leyna Jasmine.
Lily terluka. Terluka melihat anaknya tidak mendapat kasih sayang dari papa kandungnya sendiri. Terluka karena Linus tega tidak membantunya sedikit pun dari masa kehamilan hingga Leyna lahir, kecuali untuk urusan uang saja. Tapi Linus kan suami, papa Leyna, bukan mesin ATM?!
Lily sendirian. Merasa single parent tapi nyatanya ia punya suami. Hadirnya Leyna, membuat ia harus kehilangan Linus. Alangkah pedihnya!
Puncak malapetaka adalah ketika Leyna meninggal. Lily rasanya kehilangan sebelah kaki. Dia tak sanggup lagi berdiri tegak dengan sempurna, hilang sudah kepercayaan dirinya. Dia gagal sebagai ibu. Tapi Lily tidak merasa bahwa itu adalah total kesalahannya. Linus adalah pihak yang tak kalah salah.
Andai saja Linus mau mengerti kelelahannya mengurus Leyna seorang diri, andai saja Linus mau membantunya menjaga Leyla, andai saja Linus tidak sepengecut itu – menanam benih untuk kemudian tidak mau sama-sama merawat ketika benih itu sudah bertransformasi menjadi bayi lucu nan cantik.
Keputusan Lily sudah bulat. Dia meninggalkan Munchen. Meninggalkan Linus. Minta cerai. Apa gunanya menikahi bajingan seperti Linus?
Miris.
Pernikahan yang diawali dengan persahabatan puluhan tahun, pernikahan yang dipenuhi taburan bunga cinta, berakhir dengan brutal.
Apakah Linus mau meninggalkan karirnya yang meroket di Munchen dan menyusul Lily ke Indonesia untuk merebut hati wanita itu kembali?
Dan ya, kalau pun Linus mau berkorban, bisakah Lily memberi kesempatan kedua untuk Linus yang telah menyebabkan Leyna meninggal? Oh, adakah yang lebih pedih selain kehilangan anak, buah hati belahan jantung.
Penokohan dan Chemistry
So damn! Aku nangis hanya dengan membaca beberapa lembar saja. Haha. Kok nyesek ya. Leyna yang cantik harus meninggal di usia beberapa bulan saja. Padahal kalo aja dia sempat tumbuh besar, dia pasti akan jadi tokoh yang menawan. Cantik, kuat, lucu, passionate seperti papa mamanya.
Aku suka sekali dengan cara Kak Ika mendeskripsikan tokoh lewat cara mereka berinteraksi. Percakapan-percakapan cerdas Lily dan Linus, sang tokoh utama dalam cerita ini. Mereka ini selain menawan secara fisik, tapi juga cerdas. Dua-duanya cerdas. Linus sebagai pembuat gerbong-gerbong kereta standar dunia dengan ilmu Fisikanya dan Lily sebagai programmer yang menguasai Matematika. Woh mereka keren!
Flashback mengenai cinta yang hangat dan sedikit nakal di masa lalu mereka saat masih baik-baik saja sebagai suami istri, bikin aku blushing sendiri. Cara mereka bercinta kreatif ya? hoho. Ilmu nih buat para lajang seperti aku. Tapi tentu aja kalo Kak Ika berniat membuat pembaca bersimpati pada Lily dan benci Linus, aku akui hal itu berhasil. Rasanya benci setengah mati sama Linus nyaris di sepanjang cerita. Meski kadang sebel juga sama keras kepalanya Lily. Tapi ya masuk akal, orang-orang passionate dan ambisius, biasanya keras kepala.
Love. Karena karakter tokoh berkembang di sepanjang cerita. Perkembangannya pelan-pelan, jadi aku menikmati ritme pergolakan emosi serta mendewasanya cara pikir para tokoh. Harus sabar ya, jangan jedotin pala ke tembok pas ngikutin permasalahan yang memang gak sederhana ini. Jangan lupa siapin tisu.
Oh iya, buat yang kangen Afnan sama Hessa, di sini mereka bakal muncul juga, dengan porsi sebagai kakak ipar. Kita juga bakal kenalan sama Mikkel dan Lilian yang semoga aja ceritanya bakal dibuat satu novel khusus sama Kak Ika.
Sedangkan untuk cerita tentang kakaknya Linus dan pasangannya, Annika, dikemas dalam versi bonus untuk novel When Love Is Not Enough ini, judulnya Bread Love. Ceritanya asyik dan bikin laper. Soalnya Annika jago baking. Hihi. Nggak dijual terpisah yes, satu paket berupa novel dan bonus.
Kalo ada yang udah baca My Bittersweet Marriage dan jatuh cinta, harus baca novel yang ini, pasti suka. Cara bercerita Kak Ika berkembang, semakin memikat. Pesannya sampe. Bisa bikin kita sedih dan marah dengan konflik egois yang terjadi antar kedua tokoh utama. Ngakak dan blushing lihat keintiman mereka. Juga menikmati setiap detail cerita yang ditawarkan.
Untuk setting, meski cerita masa kini novel ini ada di Indonesia, namun kita juga bisa merasakan kehangatan Munchen dan semarak dunia sepakbola di sana. Hal yang seru tapi bikin sebel para istri, termasuk Lily. Tapi gak ngaruh juga sepertinya ya, karena kalo pun tinggal di Indonesia, masih bisa menikmati hebohnya dunia sepakbola melalui layar kaca. Bedanya, harus rela bangun pas dinihari. Hehe.
Pesan moral
Gerbang pernikahan bukan gerbang untuk menuju dunia tanpa cela, dunia sempurna bak di negeri dongeng, melainkan sebuah perjuangan babak baru yang butuh energi lebih besar, butuh hati yang lebih luas. Nggak ada pernikahan tanpa ujian. Tapi nggak ada ujian yang nggak bisa diatasi jika kedua pihak mau berusaha.
Dan ya satu lagi, pasangan kita bukan malaikat, mungkin dia akan berbuat salah, mungkin dia akan membuat hati kita terluka, tapi sekali lagi, bergandengan tanganlah, hadapi kesalahan dengan mata terbuka, tanpa ingkar, tanpa ego. Jadikan kesalahan sebagai pijakan untuk hidup yang lebih baik di masa depan.
Kutipan favorit
Giveaway Time !!
Syarat dan Ketentuan
1. Peserta memiliki alamat kirim hadiah di Indonesia.
2. Follow twitter @IkaVihara @elexmedia & @inokari_
3. Follow instagram @IkaVihara @elexmedia & @inokari_
4. Repost banner giveaway di bawah ini, mention @IkaVihara @elexmedia & @inokari_ serta (minimal) 2 orang temanmu di instagram. Pada bagian caption, jawab pertanyaan “Apa alasanmu menginginkan novel When Love Is Not Enough karya Ika Vihara ini?” Jangan lupa sertakan hashtag #WhenLoveIsNotEnough.
5. Tinggalkan komentar di blogpost ini dengan format : nama, akun twitter, akun instagram dan link repost banner giveaway.
6.Giveaway berlangsung sejak blogpost ini tayang hingga 24 Januari 2017, pukul 24.00 WIB.
Pengumuman pemenang akan dilakukan sekitar 1-2 hari setelah giveaway closed. Pemenang akan dimention via twitter, instagram @inokari_ dan melalui updatean blogpost ini.
Good luck!!
Update – 20 Januari 2017
Teman-teman,
terima kasih untuk yang sudah mengikuti giveaway ini dan melakukan semua
persyaratan. Namun dikarenakan pertimbangan dari host dan penulis, untuk
mempermudah giveaway, untuk bagian share info dan ajak (minimal) 2 teman untuk
mengikuti giveaway ini bisa dialihkan ke twitter saja, tidak perlu repost
banner di instagram. Jangan lupa mention aku dan Ika ya.
Follow
instagram gimana? WAJIB follow Kak @IkaVihara. Kalo mau sekalian follow aku
& @elexmedia juga boleh banget. Terus jawab pertanyaannya gimana? Langsung
jawab aja di sini ya : https://www.instagram.com/p/BPbkWtmjn9E/?taken-by=inokari_
. Jangan lupa tinggalin data diri di kolom komentar blogpost ini biar aku gampang
ngeceknya.
Kak,
kalo aku udah ikutan dan repost banner di instagram, gimana?
Gakpapa.
Bagus malah. Namamu sudah masuk dalam list peserta giveaway dan jawabanmu yang
akan menjadi pertimbangan apakah akan menjadi pemenang di giveaway kali ini
atau bukan.
Selamat
bersenang-senang di giveaway ini ya. Semangaaat!
--
Update!