Judul : Baby Daddy
Penulis : Dahlian
Penerbit : Roro Raya
Sejahtera
ISBN : 978-602-61138-8-7
Jumlah halaman : 428 hlm
SC; 14 x 20 cm
Harga: Rp
94.000,-
TAGLINE:
KETIKA AKU MEMPERTANYAKAN
CINTA, KAU HADIR SEBAGAI JAWABAN.
Blurb:
APA KAMU TAHU BAYI CUMA BISA
MENANGIS,
TIDUR, DAN BUANG AIR?
Bukan sekali dua kali Bramasta hampir ingin melambaikan
bendera putih karena pengetahuannya yang kelewat minim tentang merawat bayi.
Meskipun begitu, satu hal yang pasti, dia tak akan menyerah demi Dona—Baby
D-nya.
Ketika menemukan bayi itu tergeletak menangis dalam keranjang
depan rumah, dia bersumpah tak akan membuat Baby D merasa terbuang seperti masa
kecilnya dulu. Namun, di sisi lain, Bramasta juga sadar dirinya butuh
bantuan... meskipun itu berarti dia harus minta tolong ke tetangga barunya yang
sangat menyebalkan.
BABY D IMUT DAN MENGGEMASKAN
SEKALI.
DADDY-NYA? NOT SO MUCH!
Kaynara meyakinkan dirinya kalau dia mau repot-repot membantu
seperti ini hanya karena Dona—bukan Bramasta. Untuk waktu yang cukup lama, dia
merasa ambisi Bramasta merawat Baby D itu kelewat konyol. Namun, hari demi
hari, Bramasta terus memperlihatkan keteguhannya. Hanya dengan belajar sebentar
saja, dia segera terampil mengganti popok Baby D, memandikannya, bahkan
menggendongnya hingga berhenti menangis. Meski begitu, masih ada sejumlah
pertanyaan yang mengusik Kaynara sampai sekarang: siapa orangtua Baby D sebenarnya? Benarkah memang bukan anak Bramasta
seperti pengakuannya selama ini?
Ada lagi pertanyaan yang lebih penting: kenapa dadanya berdesir setiap kali berada di dekat Bramasta dan Baby
D? Apakah benar ini hanya kekaguman atau spektrum perasaan lain yang enggan Kaynara
akui?
--
Adalah Kaynara yang sudah jauh-jauh meninggalkan rumah orangtua
& memilih menempati rumah kosong milik sepupunya, Mysha, demi hidup yang
lebih tenang, jauh dari rongrongan mama tercinta yang semangat sekali bertanya “Kapan nikah nak? Kapan kapan kapan?”.
Padahal Kay adalah wanita yang mandiri, pekerjaannya sebagai dokter anak cukup
untuk menunjang kebutuhan finansialnya. Lagipula, Kay bukannya tidak pernah
jatuh cinta. Di masa muda, dia pernah jatuh cinta diam-diam, sayangnya yang
dijatuh cintai justru menikah dengan lain orang. Kay gagal move on & belum menemukan sosok yang tepat untuk kembali
menghidupkan debar asmara di usianya yang sudah matang untuk menikah.
Sialnya Kay, bukan ketenangan yang ia dapatkan sejak tinggal
di rumah Mysha, melainkan rasa kesal yang bertransformasi jadi amarah. Duh salah
apa sih sampai punya tetangga jorok nan pemalas? Itu loh apa susahnya masukin
sampah ke tong sampah yang sudah tersedia. DIMASUKIN, TERUS DITUTUP. Bukan sekedar
meletakkan sampah di atas tutup si tong sampah itu. Kemalasan yang justru bisa
memancing kucing bahkan tikus-tikus untuk mengobrak-abrik sampah, mencari-cari sisa
makanan yang bisa mereka santap.
“Memangnya Anda nggak tau,
air kencing kucing dan tikus itu membawa bakteri leptospira, yang dapat masuk
melalui anggota tubuh yang luka? Selain itu juga dapat mengakibatkan penyakit
pes, tifus bahkan demam berdarah?” (Baby Daddy :
8)
Bramasta tak kalah merasa sial saat menyadari ada orang lain
yang tinggal di rumah Mysha. Aduuh.. perempuan itu siapa sih? Penjaga rumah
Mysha? Tapi kok belagu sekali? Sukanya marah-marah & main perintah. Bikin sakit
kepala. Padahal yang Bram inginkan saat pulang ke rumah selepas bekerja adalah
suasana yang damai & tenang, bukan malah mendengarkan rentetan omelan dari
wanita – yang entah siapa. Eh tapi, kalo si mbak-mbak itu profesinya penjaga
rumah, apa tidak terlalu cantik? Dan .. dari cara marahnya juga kok kayaknya si
mbak ini wanita cerdas? Oow. Siapakah dia?
Baca juga : Blogtour Baby Daddy – Dahlian || Ask Author
--
Kay & Bram adalah dua anak manusia yang barangkali tidak
akan bersinggungan kisah jika tidak ada campur tangan Baby D alias Dona alias
Donatello (Salahin Bram yang konyol, ngasih nama baby kok pake nama tokoh di Ninja Turtles. Huhu terlaluuu). Baby D
.. bayi menggemaskan yang malang. Usia baru beberapa hari tapi sudah terdampar
di tempat asing – di depan pintu rumah Bram. Orang yang ngebuang apa ndak bisa
mikir kalo bayi belum bisa melakukan delivery
order makanan kalo lapar? *peluk Baby D erat-erat.
Untunglah, Baby D jatuh ke tangan yang tepat. Meski tipikal bad boy, tapi nyatanya Bramasta punya
hati selembut gulali merah jambu. Ditambah dengan cerita masa lalu yang
menyedihkan, Bram berjanji untuk menjaga Baby D dengan segenap jiwa raga. Heyyy,
tapi Bram bahkan tidak paham cara mengganti popok, bikin susu, memandikan dan
printilan lainnya yang harus dia lakukan saat sudah berikrar akan menjaga Baby
D. Harus minta bantuan tetangga sebelah dong? Aih malasnya!
Kay? Tentu saja jatuh hati dengan bayi secantik Baby D, tapi
seriusan nih Baby D adalah bayi yang Bram temukan di pintu rumahnya? Bukan anak
Bram – dari salah satu mantannya, barangkali? Meski dipenuhi sejuta pertanyaan,
Kay akhirnya mau turut andil menjaga dan merawat Baby D. Kisah Kay & Bram
pun dimulai.
--
Baby Daddy. Ini adalah kali pertama aku menikmati tulisan Kak
Dahlian. Novelnya cukup tebal, 400an halaman. Bisa menikmati? Bisa dong. Banget.
Karena bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Mata pedas tapi hati puas. Seriusan
belum bisa berhenti baca, sebelum ceritanya menyentuh garis finish. Konfliknya dibangun
dengan rapi, dag dig dug dan gemas sendiri menikmati kisah Bram & Kay –
yang meskipun di bagian awal chemistry
mereka kurang greget, tapi makin lama makin gemesin. Berebut camilan favorit –
yang ternyata sama, si Bram yang berusaha menggagalkan aksi pedekatean cowok lain
ke Kay, dll.
Tema cerita yang diambil pun menarik, tentang bayi yang
dibuang. Gloomy memang, tapi Kak Dahlian mampu meracik kesedihan itu dengan
cara yang oke. Gloomy tapi ndak pedih. Gloomy tapi membangkitkan harapan. Ternyata
masih banyak orang baik, ternyata selalu ada kesempatan baru untuk memperbaiki
kesalahan di masa lalu. Kadang ada sebab musabab besar yang membuat seseorang
bertindak A, B, C & kadang kita hanya perlu belajar memaafkan. Semua orang
berhak atas kesempatan kedua.
Yang menarik dari Baby Daddy, dunia bayi dan seluk beluknya
bukan hanya pemanis saja, melainkan diceritakan dengan detail. Dari novel ini,
calon bu ibu akan dikasih tau cara bangunin bayi, cara mengatasi bayi yang
rewel, cara membuat bayi bersendawa dan banyak lagi. Ini membuktikan kalo Kak
Dahlian melakukan riset yang cukup dalam untuk menyelesaikan novel ini. Istilah
medis juga cukup banyak bertebaran, tapi dijelaskan dengan sederhana, maklum
profesi Kay sebagai dokter anak juga cukup menyedot porsi cerita di novel ini. Buat
yang suka karakter perempuan tangguh, pasti langsung jatuh hati deh sama Kay. Dia
ini multitasking. Tangguh dan lembut dalam waktu bersamaan.
Gimana dengan karakter Bramasta? Wow really yummy daddy. Interaksinya dengan Baby D nggak jarang
memancing tawa. Gemesin. Emang dasar karakternya konyol sih. Konyol tapi kadang
suka insecure, apalagi kalo sudah
berbicara tentang bibit, bebet, bobot. Duh, problem si Bram banget itu. Ini juga
yang bikin hubungannya & Kay jadi maju mundur nggak jelas. Bram suka denial karena beberapa faktor yang erat
kaitannya sama masa lalu. Dan itu nggak ngenakin banget sih buat Kay. Berhubungan
sama orang yang masih memeluk erat masa lalunya itu sungguh ngeselin. Makanya,
sepanjang cerita, aku semacam yang yakin nggak yakin sama ending cerita mereka
berdua itu. Kadang terang, kadang burem. Kadang lancar kayak jalan tol, kadang
macet kayak jalan kampung sebelah yang sudah berbelas tahun tidak disentuh
pembangunan. *loh curhat mbak?
Btw, aku juga suka dengan kehadiran tokoh-tokoh pendukung di
novel ini. Punya karakter masing-masing yang mendukung jalannya cerita makin
semarak. Ada si Rafka kesayangan – adiknya Kay yang suka heboh sendiri. Masa Baby
D dipanggil Acil coba? Acil = anak kecil. Wkwk. Ada-ada aja. Celetukan Rafka
juga kerap bikin adem suasana saat Kay sudah mendapat serangan dari mama mereka
terkait lagi-lagi soal JODOH. Hmm. Mamanya sudah ngebet banget pen punya mantu,
gaes.
Overall, Baby Daddy ini adalah novel yang sangat layak untuk
dinikmati. Temanya, alur ceritanya, tokoh-tokohnya membentuk satu kesatuan apik
yang bikin novel ini jadi menyenangkan untuk dinikmati. Cocok buat kamu yang
pengen tau lebih banyak soal bayi, pengen punya kawan senasib yang kerap
ditanyain KAPAN KAWIN – Coba berangkulan sama Kay deh. Hehe. Tapi ini novelnya
tergolong novel dewasa ya man teman. Buat dedek-dedek gemes under 17 y.o nanti
dulu bacanya. Adegan kipas-kipasnya, meski gak sampai yang gimana-gimana
((gimana-gimana yang gimana nih Ntan?), lumayan banyak. Maklum, tokoh utamanya
sama-sama sudah dewasa & sudah masuk level siap menikah. :D
Dan seperti biasa nih, di penghujung review, aku mau memenuhi
tantangan dari Twigora : foto gendong boneka. Okeee baiklah. Asal jangan minta
Dek Ntan foto sama bayi beneran. Belum punya kakak! Masa mau pinjem bayinya
tetangga sebelah? :p
Tungguin postingan giveaway Baby Daddy ya man teman. ASAP
bakal aku posting. Stay tuned!
Jadwal Blogtour Baby Daddy – Dahlian
7 – 9 April 2018: Akarui Cha (Acha)
Url Blog
: www.tamanrahasiacha.com
10 – 12 April 2018: Gabriella Halim
Url blog
: whatsgabyread.blogspot.com
13– 15 April 2018: Pida Alandrian
16 – 18 April 2018: Intan Novriza Kamala Sari (You’re here, gaes!)
URL Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
URL Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
19 – 21 April 2018: Siska
Url Blog : http://reviewbysiska.blogspot.co.id/?m=1
22 – 24 April 2018: Sri Sulistyowati
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
25 – 27 April 2018: Farida Endah
URL Blog
: https://vaaridapunya.blogspot.co.id/
Penasaran, cowok (yang katanya) jorok mengurus bayi itu gimana. Secara lingkungan sekitar bayi kan harus bersih dan steril ya. wkwkwk.
BalasHapusDan setuju banget, bayi ngegemesin kayak gitu dikasih nama Donatello, jadi pengin jitak Bram deh.
Jadi Kay ini dokter anak??
BalasHapusTerjawab sudah salah satu alasan Bram meminta bantuan dia
Tenang kay, bukan kamuh aja kok yang selalu ditanya 'kapan nikah' XDXD. Etapi seru juga sih kalo informasi seputar bayi nya dijelaskan secara detail disini. Ini kan jadi bisa diaplikasikan 'nanti' kalo aku udh punya baby juga wkwkwk. Penasaran juga gimana polah Daddy Bram pas ngerawat baby D :P pasti hebohh ahaha
BalasHapusKok bisa sih Bram mau-mau aja gitu ya ngurus bayi? Bad boy gitu kan. Padahal lembaga penampung ada banyak. Atau dia bisa lapor ke ketua RT setempat kek, atau ke mana gitu. Ga dipendam sendiri. Mungkin ada alasan lain? Menarik untuk diketahui hehe.
BalasHapusBaby D dipanggil acil aka anak kecil? Masih mending itu. Daripada dipanggil aceng aka anak cengeng. Hayo pilih mana? :D
Hmmm buku ini ada di online atau wattpadnya gak sih? :)
BalasHapusNovel yang tebal atau tipis, jika gak diramu penulisnya dengan feel dan ciri khasnya sendiri pasti membosankan.
BalasHapusAku selalu penasaran dengan dunia kedokteran khususnya yang berhubungan dengan anak dan bayi. Novel ini bisa membuka wawasan dan memuaskan/mengobati rasa ingin tahu ku itu.
BalasHapusIde ceritanya menarik banget. Mengangkat isu yang ramai diperbincangkan di berbagai media
BalasHapusTemanya sederhana, tapi ternyata setelah baca review ini isi ceritanya lumayan banyak dan beragam, bikin antusias banget mau baca deh.
BalasHapusKisah Kay soal jodohnya tuh ya sama banget sama akyu.....xixiixii jadi makin penasaran sama novel ini.
Aku mah langsung melihat ke paragraf ini sih, "Tapi ini novelnya tergolong novel dewasa ya man teman. Buat dedek-dedek gemes under 17 y.o nanti dulu bacanya. Adegan kipas-kipasnya, meski gak sampai yang gimana-gimana ((gimana-gimana yang gimana nih Ntan?), lumayan banyak. Maklum, tokoh utamanya sama-sama sudah dewasa & sudah masuk level siap menikah. :D" hahahaha ketauan bener kalo suka nyari novel yg ehem ehem 😂 etapi novel ini ya ga cuma ehem ehem doang dong isinya, cerita keseruan Kaynara sama Bramasta saat merawat Baby D pasti sayang banget untuk dilewatkan.
BalasHapusWanna meet Bram 😂 mau ketemu sama cowok badboy berhati gulaliiii
BalasHapus