Assalamualaikum. Halo Ketimpukers!
Kangen sama giveaway yang diselenggarakan oleh Ketimpuk Buku gak? Kalo
kangen, wajib banget ikutan gelaran blogtour Baby Daddy karya Kak Dahlian
ini loh. Seperti biasa tahapan blogpost yang bakal aku posting adalah ask author, review, baru giveaway menyusul kemudian. Jadi wajib stay tuned di semua tahapannya ya gaes.
Kali ini Ketimpuk Buku masih bekerjasama dengan Twigora, penerbit
kesayangan yang buku-buku terbitannya always
bikin baper. Baby Daddy.. Ketika aku
mempertanyakan cinta, kau hadir sebagai jawaban. Baper gak kelen? Apalagi ini
novel temanya unik sekali, tentang yummy
dady yang punya bayi secara nggak sengaja, tentang perempuan yang
dikejar-kejar pertanyaan ‘kapan nikah kapan nikah kapan kapan?’. tentang penerimaan
akan masa lalu yang nggak semuanya mulus bak jalan tol.
Eh tapi omong-omong, Ketimpukers sudah kenal
sama Kak Dahlian yang nulis Baby Daddy ini, belum? Kak Dahlian ini sudah
menulis banyak novel, sebut saja Sleepaholic, Name of the Game,
Baby Proposal, Promises Promises, Casablanca, & Accidental Father. Jam
terbangnya sudah tinggi, jadi tulisannya enyak, memberi kebaperan di setiap
lembar cerita yang dia suguhkan. FYI, di blogtour
ini, aku berkesempatan mengajukan beberapa pertanyaan
berkaitan dengan novel Baby Daddy. Simak yuk ask author bersama Kak Dahlian.
Intan : “Berapa lama
proses yang kakak butuhkan untuk menyelesaikan novel Baby Daddy ini? Sesuai
sama rencana awal gak jalan ceritanya? Atau mungkin belok arah di tengah
penulisan cerita?”
Kak Dahlian : “Baby
Daddy sempat saya pending satu bulan. Kalau waktu pending tidak dihitung,
sekitar 2 bulanan saya menyelesaikan novel ini. Jalan ceritanya sama sekali
tidak berubah, karena saya selalu mengikuti plot yang sudah dibuat. Kalau
penambahan di sana-sini, pasti ada. Tapi tidak melenceng dari plot.”
(Oh my! Baby Daddy yang lumayan tebal itu ternyata hanya
ditulis beberapa bulan saja loh man teman. Berarti emang nulisnya fokus banget
yak. Menyisihkan waktu dengan penuh komitmen untuk menyelesaikan cerita yang panjang
hanya dalam waktu singkat. Salut!).
Intan : “Siapa tokoh
yang paling kakak favoritkan di novel ini? Kenapa?”
Kak Dahlian : “Kaynara,
karena dia judes, hahaha. Selain itu, dia tough. Saya selalu menyukai tokoh
perempuan yang tangguh. Mungkin itu sebabnya saya penggemar berat Mary Higgins
Clark, karena tokoh utamanya selalu perempuan mandiri.”
(Yep. Intan juga suka karakter perempuan yang tough seperti
Kaynara. Gak gampang tumbang oleh kebaperan. Sedih sih boleh, move onnya cepet
banget tapi ahelah. Nah tapi, berhubung aku ini fans garis keras cowok tampan
nan tengil, di novel ini aku mengidolakan …. Yummy daddy lah! *kekepin yummy
daddy erat-erat biar gak direbut Kay. hehe)
Intan : “Ada gak
bagian-bagian dari Baby Daddy yang kakak ambil dari dunia nyata? Misal nama
tokoh-tokohnya, penggalan cerita, dll.”
Kak Dahlian : “Tentu
saja. Untuk nama, kalau saya tidak mendapatkan ide nama yang unik, saya pasti meminjam
nama seseorang. Penggalan cerita, juga sudah pasti, karena nggak ada yang baru
lagi di dunia ini. Bahkan saat saya sedang membuat plot, pas banyak berita bayi
yang ditelantarkan oleh orangtuanya.”
(Fakta yang bikin patah hati sekali. Gimana seorang baby yang
lucu, gak punya salah & dosa, terus ditelantarin seorang diri. Heyyy! Bayi belum
bisa delivery makanan kalo laper,
harus yu sebagai orangtua lah yang urusin.)
Intan : “Kalo seandainya
nanti Baby Daddy difilmkan, siapa yang menurut kakak pas untuk memerankan
Bramasta, Kaynara & Baby D?”
Kak Dahlian : “Ini
pertanyaan yang paling sulit buat saya, hahaha. Saya bukan penggemar sinetron,
jadi nggak tau banyak artis. Jadi, seandainya ada yang khilaf mau mengangkat
Baby Daddy ke layar lebar, saya serahkan saja sepenuhnya kepada sutradara.”
(Aku belum bisa ngebayangin siapa yang jadi yummy daddy & baby D,
tapi kalo Kay, boleh gak Adinia Wirasti aja yang meranin? Dia itu cocok banget
meranin cewek-cewek tangguh, tapi sekaligus cantik. Hehe).
Intan : “Ada kejadian unik/berkesan gak yang kakak
alami selama menyelesaikan draft novel Baby Daddy?”
Kak Dahlian : “Kejadian
unik sih nggak ada. Dan, bukan sesuatu yang berkesan juga, sih. Berhubung saat
menulis Baby Daddy banyak sekali berita tentang bayi yang ditelantarkan, justru
bikin saya sedih. Tapi itu justru membantu saya menciptakan suasana hati
Bramasta saat menemukan Baby D.”
Intan : “Novel Baby
Daddy ini cukup tebal, apa yang kakak lakukan di sepanjang cerita agar tetap
mampu menggrab fokus pembaca hingga lembar terakhir?”
Kak Dahlian : “Dalam
teori menulis, ada cara untuk membuat pembaca terus bertahan hingga lembar terakhir. Masalahnya,
saya bukan penulis yang baik dan benar. Terlalu mengikuti teori justru
menghalangi saya menikmati proses menulis, menggangu saya untuk masuk ke
karakter tokoh yang saya buat, dan akhirnya merusak mood saya. Saya lebih
memilih untuk membiarkan saja semuanya mengalir. Saya akan senang sekali kalau
pembaca dapat menikmati novel ini sampai akhir. Kalau ternyata sebaliknya, yah,
saya tidak dapat menyenangkan semua orang.”
(Dan aku menyelesaikan Baby Daddy
hanya dalam sekali duduk saja. Mata sampai pedas, tapi hati berdebar-debar
menikmati alur cerita yang kadang bikin blushing,
kadang bikin jengkel, kadang bikin syedih. Campur aduk rasanya. Menguras perasaan
huhu).
Nah, itu dia interview singkat
Ketimpuk Buku sama Kak Dahlian. Lalu apa kata Ketimpuk Buku tentang Baby Daddy?
Tungguin ya gaes, kurang lebih 6 jam lagi, aku bakal ngepost review Baby Daddy-nya Kak Dahlian. :)
Jadwal Blogtour Baby Daddy – Dahlian
7 – 9 April 2018: Akarui Cha (Acha)
Url Blog
: www.tamanrahasiacha.com
10 – 12 April 2018: Gabriella Halim
Url blog
: whatsgabyread.blogspot.com
13– 15 April 2018: Pida Alandrian
16 – 18 April 2018: Intan Novriza Kamala Sari (You’re here, gaes!)
URL Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
URL Blog: http://www.ketimpukbuku.com/
19 – 21 April 2018: Siska
Url Blog : http://reviewbysiska.blogspot.co.id/?m=1
22 – 24 April 2018: Sri Sulistyowati
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
URL Blog: http://www.kubikelromance.com/
25 – 27 April 2018: Farida Endah
URL Blog
: https://vaaridapunya.blogspot.co.id/
Keren ya penulisnyaa 😇
BalasHapuskayaknya bagus bukunya,, ikutan ah hehe
BalasHapusGila nulis novel hanya dalam 1 bulan. Wow! keren banget itu.
BalasHapusbtw aku juga suka banget karakter cewek" yang tangguh. Oh ya aku selalu mengidolakan cewek" yang cerdas, gesit dan easygoing. Keren aja liatnya hehe
Setuju Kak, menyelesaikan novel dalam waktu dua bulan itu keren banget. Kalau aku satu paragraf mungkin selesai berbulan-bulan hehehe
BalasHapusseru kak ya bisa bincang-bincang dengan penulis, jadi blogtour lagi pasti diserbu penggemar bukunya
BalasHapusDuhh tipe cowok penyayang banget yaa si daddy, calon imam yang baek
BalasHapusJadi pengen bukunyaaa
Keren ya penulisnya. Ceritanya sangat menarik sepertinya.
BalasHapussyahdunya lihat tuh foto, baby dan ayahnya
BalasHapusahhhhhh
jadi baper tan
Mantaf mbak.. Istiqah bngt kakk dahliany nulis dlm 1 bulan novl tebal
BalasHapusAku takut kalau yang meranin Bramasta nanti Reza Rahadian deh. Brewokannya lumayan mirip. Tapi walau pun aku suka Bang Reza, sekarang mulai bosan kalau ada film yang kupikir bagus dan selalu si abang yang meranin. 😅
BalasHapusModel rambutnya si bapak bagus ya. Bisa ditiru Babah Nawra ini
BalasHapuskok keren yah 400halaman lebih dalam 2 bulan ?? swag!!
BalasHapuskalo dari review nya aku juga sepakat sih tokoh 'Kay' favorit. Gak kebayang ajah dengan sifat dia yang judes begitu ikutan ngerawat bayi XD
Memang beda ya kalau penulis yang sudah berpengalaman dan sudah jadi passion dari sananya, bikin novel tebal bisa selesai dalam waktu yang terbilang singkat. Tapi kalau sudah dipacu oleh suatu inspirasi seperti berita bayi terlantar itu biasanya memang membuat semuanya terasa lebih mudah :)
BalasHapusAku punya semua bukunya Dahlian ntan. Yang paling banyak dicari itu yang Baby Proposal karena udah langka banget.
BalasHapusAku belom punya bukunya. Duh, nanti mesti punya sendiri nih.
BalasHapusYes, novel tipis atau tebal, kalo pembacanya gak bisa dapat feel aliran cerita penulisnya yaa novelnya gak akan punya kesan..
BalasHapusSetuju sama kak Dahlian..
Aku setuju dengan kak Dahlian tentang teori menulis. Saat menulis tidak hanya terpaku pada teori saja tp harus diimbangi dengan perkembangan sesuai kreativitas sendiri agar pembaca menikmati novel hingga akhir. Good job kak Dahlian..
BalasHapusGilee 2 bulan. 1 bab aja rasanya ngos-ngosan haha
BalasHapusudh pernah baca beberapa buku karya kak dahlian. emang keren banget..
BalasHapusAku udah lama ga baca novel. tapi yg ini jadi pengen baca.. hhihi
BalasHapusAku kepo deh dengan teori menulis untuk membuat pembaca terus bertahan hingga lembar terakhir itu, sayangnya nggak dijabarin apa aja ya... hehehee
BalasHapusYup! aku setuju banget sama kalimat kak dahlian, memang penulis itu tidak dapat menyenangkan semua orang, karena kan ya semuanya itu kembali ke 'selera'. Meski kita suka banget sama seorang penulis, tapi hasil karyanya bukan 'selera' kita ya mau gimana? Hehehe. tapi keren bgt ya kak dahlian ini, bisa menyelesaikan proses penulisan dalam waktu dua bulan saja, waaaaah pasti udah tau banget mau bikin plot dan alurnya cem mana.
BalasHapusWTH?! Satu bulan? Oh my God! Aku aja nulis draft naskah dari tahun lalu ga kelar-kelar. Kalo udah berpengalaman mah beda ya 😂 jadi pengen baca. Siapa tau dapet wangsit abis itu
BalasHapus